Kamis, 10 Oktober 2013

FicSong Daiki Arioka (Last Letter)

Title :: Last Letter

Author :: ME

Genre :: Romance, Angst

Rating :: G

Pairing :: Daiki Arioka x OC

Type :: Mini Chap~

Warning: Bagi yang sudah di tag, WAJIB untuk COMMENT karena saya membutuhkan Comment dari kalian para pembaca...
Ini adalah FanSong pertama saya... hehehe... dari dulu mau banget buat cerita macam ini tapi baru kesampaian sekarang... *baka* karena baru menemukan lagu yang cocok...

Song :: Last Letter - Aoyama Thelma

Summary :: Aku bertemu dengannya, pria yang lebih tua dari ku, selama musim dingin .. Dia adalah pacar pertamaku, yang tidak akan pernah ku lupakan


***********************************************************************************************

               Hari ini adalah awal musim dingin. Seperti musim-musim dingin pada umumnya sekolah libur, tapi kali ini sedikit berbeda aku harus mengikuti kelas tambahan di karenakan nilaiku yang kurang di beberapa mata pelajaran.
Aku melangkahkan kaki ku menuju sekolah. By the way aku lupa memperkenalkan diri ku, nama ku Aine Kawashima dan aku siswi kelas 2 di Showa Gakuen.

               ‘kira-kira siapa saja ya, yang akan mengikuti kelas tambahan hari ini?’ pikiranku bertanya-tanya. Sambil terus ku langkahkan kaki ku menyusuri ruas-ruas jalan yang baru saja terkena salju-salju putih yang sangat bersih.
Aku mempercepat langkah kaki ku menuju gedung sekolah utama dan mengganti sepatu ku dengan sepatu sekolah. Aku masih sibuk memakai sepatu dengan mantel tebal di tangan ku dan sebuah payung.

“bisa saya bantu ??” Tanya seseorang yang berada di hadapan ku.

Tanpa melihat wajahnya aku memberikan payung dan mantel ku, sementara aku masih sibuk memakai sepatu yang ku rasa sudah tidak muat lagi.

                Aku kembali berdiri dan sedikit merapihkan baju sekolah ku yang sedikit berantakan. Aku melihat kearah orang yang membantu ku. ‘kakkoii~’ pikirku.

“arigato…” ucapku sambil mengambil payung dan mantel ku yang ada di tangannya.

Dia hanya mengangguk kecil dan berjalan meninggalkan ku.

                Aku kembali berjalan menuju kelas, dan tidak memperdulikan bahwa aku sudah sangat telat. Aku membuka pintu kelas dan ternyata hanya ada beberapa orang saja yang ikut kelas tambahan hari ini salah satunya aku.

“aine, hari ini Takaki sensei tidak datang. Tapi aka nada guru pengganti” ucap seorang teman pada ku.

“kenapa tidak libur saja…” gerutu ku sambil berjalan menuju bangku dekat dirinya.

Anak itu namanya Yamada Ryosuke, dia salah satu teman yang dekat dengan ku. Selain tidak terlalu pintar tapi dia punya kelebihan yaitu mencuri hati para gadis di sekolah ini.

KREKK~ pintu kelas kembali terbuka. Seorang pria dengan senyum manis masuk kedalam kelas.

“Ohayou… saya adalah guru pengganti di sini…” ucap pria itu dengan lantang.


Samui fuyu deatta toshiue no kare wa (Aku bertemu dengannya, pria yang lebih tua dari ku, selama musim dingin)

            Itu adalah awal mula aku bertemu dengan dia. Seseorang yang diam-diam telah mencuri hati ku. Aku dan dia mulai menjalin hubungan beberapa hari sejak kami bertemu. Dia bernama Daiki Arioka, usinya sangat jauh dengan ku, dia berusia 22 tahun sementara aku baru genap 15 tahun.


Zutto wasurerarenai hajimete no boyfriend (Dia adalah pacar pertamaku, yang tidak akan pernah ku lupakan)

            Banyak pihak yang tidak setuju dengan hubungan kami, termaksud Yamada Ryosuke. Walau teman-teman yang lain tidak tahu, tetapi Ryosuke tahu akan hal ini dan dia sedikit marah pada ku. Setiap Ryosuke bertanya pada ku ‘mengapa tidak mencoba dengan yang lain?’ dan aku selalu menjawab dengantegas ‘karena dia adalah cinta perta,a dan pacar pertamaku’


Sono ookii senaka tsutsumikomu egao mo (Punggungnya yang besar, dan senyumnya yang menyelimuti ku)

          Setiap akhir pekan kami selalu pergi bersama, karena tidak mungkin kami berjalan bersama di sekolah. Aku selalu menunggu di sebuah taman di dekat rumah ku setiap akhir pekan. Dia selalu memberikan senyuman yang selalu menyelimuti ku.


Haru ni naru koro ni wa itsumo soba ni atta (Pada waktu musim semi datang kami selalu bersama)

            Musim terus berganti dan kami selalu bersama-sama sampai dengan musim semi ini. Hari ini kami pergi ke sebuah taman yang berada di pusat kota.
Aku menunggu dirinya di bawah sebuah pohon besar yang sangat rindang.

“Gomen aine, aku terlabat…” ucapnya dengan senyum khasnya.

“daijyoubu…” ucap ku kemudian bangun dari duduk ku.

Itsuka futari de kakiatta yume ga ima demo nokotteru (Bahkan sekarang pun, mimpi yang kami tulis bersama-sama suatu hari nanti masih ada)

Daiki menarik ku kebelakang pohon besar yang rindang ini. Dia mengeluarkan sebuah pecahan kaca.

“mau apa ??” Tanya ku penasaran.

“mengukir nama mu dengan nama ku di pohon ini. Kita tulis mimpi ini besama-sama” ucapnya sambil mengukir nama ku dan nama dia.

Aku hanya tersenyum kecil melihatnya.

“seperti anak kecil…” ucap ku sambil besandar di batang pohon yang rindang ini.

“tapi kau suka kan ??” Tanya dia menggoda ku.

Aku yakin wajah ku sudah memerah seperti kepiting rebus dan siap untuk di santap.

Daiki berdiri dihadapan ku dia menatap ku dengan sangat dalam aku pun tak sanggup untuk menatap balik mata indahnya.

“ada apa ??” Tanya ku mengalihkan.

Dia terus diam, dia dekatkan wajahnya dan dia mencium bibir mungilku. Aku hanya terdiam dan mencoba membalas ciumannya.
Seketika udara di sekitar menjadi dingin dan sejuk.


            Kami kembali melanjutkan berjalan-jalan, mengelilingi taman bunga yang indah ini.

“Aine…” panggilnya sambil terus menggenggam tangan ku.

“nani ??”

“apa yang akan kamu lakukan untuk beberapa waktu kedepan ??” Tanya Daiki pada ku.

“aku ingin lulus dan masuk uniersitas yang ku inginkan” ucap ku tersenyum kearahnya.

“Lalu ??” ia melanjutkan pertanyaannya.

“hmmm…mungkin ingin menjadi pengantin mu…” ucap ku sedikit centil.

Rawut wajahnya seketika berubah menjadi dingin.

“nani ??” Tanya ku.

Dia hanya tersenyum kearah ku dan memberantakin rambutku.

“dasar anak kecil…”

“walau aku anak kecil tapi kamu tetap mau berpacaran dengan ku…” ucap ku kemudian menjulurkan lidah ku ke arahnya.


Dakedo sono saki no peeji wa tojita mama de (Namun halaman berikutnya masih tertutup)
            Hari terus bergulir seiring jalannya waktu. Hampir 2 hari tidak ada kabar dari Daiki. Di sekolah pun aku tidak bertemu dengan dia. Apa yang terjadi ??

“Ryosuke…apa kamu lihat Daiki Sensei hari ini ??”

“tidak…” jawabnya singkat.

Aku menghela nafas panjang, seakan rongga-rongga pernapasan ku tertutup oleh daun-daun yang bertebaran. aku tahu bahwa dia hanya guru pengganti di sekolah ini. jadi jika sewaktu-waktu dia pindah itu sangat wajar.

“Kawashima Aine… dipanggil Yabu sensei di ruangannya” ucap seorang anak sambil menepuk punggung ku.

“eh???” aku bingung.

Aku melangkahkan kaki menuju ruang Yabu sensei.

“permisi…” ucap ku sambil membuka pintu ruangan Yabu sensei.

“kamu Aine ??” tanyanya dengan wajah bingung.

“Ha’i~” jawab ku dengan anggukan kecil.

“ini untuk mu….” Ucap Yabu sensei sambil memberikan sebuah amplop berwarna putih.

“apa ini ??” Tanya ku semakin bingung.

“bacalah jika kamu sudah sampai di rumah…” perintah Yabu sensei.

Aku hanya mengangguk dan berjalan keluar dari ruangannya dan berjalan menuju kelas. Hati ku berderup kencang, tangan ku mengeluarkan keringat, dan pikiran ku mulai memikirkan hal-hal aneh.

“ada apa aine??” Tanya Ryosuke pada ku.

“tidak ada yang penting…” ucap ku santai dan kembali duduk.

TBC~

Silahkan di comment~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar