Jumat, 07 Desember 2012

FF Not My Heart


Tittle ::Not My Heart

Ratting :: G

Author :: ME

Pairing :: Daiki Arioka X OC



WARNING :: WAJIB COMMENT yang sudah kena TAG... hahaha... *abaikan* semua cerita ini murni punya saya...



hallo ada yang rindu dengan fanfic punya saya ? *dilempar bom*

sebenarnya mau post 'The Only Star II' tapi ucapkan selamat pada virus-virus yang berhasil menghapus semua data saya... Omedetou~

okay... langsung aja dah...



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku ingin menjadi kupu-kupu indah yang bisa terbang kemana pun yang aku suka. Aku ingin menjadi bulan yang selalu menerangi gelapnya malam. Tapi keinginan ku pupus sudah saat aku menghembuskan nafas terakhirku.
Kalian bingung ??
Jangan khawatir, aku tidak mengganggu kalian.

Aku kembali datang karena ada 1 tugas yang belum aku selesaikan saat aku hidup.

CINTA, dan KASIH SAYANG…Semuanya ku tinggalkan saat kejadian na’as yang menimpa ku.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

FLASHBACK~

“HUAAAA~ aku kesiangan lagi” teriak seorang gadis yang sangat teledor.

Gadis itu bangun dan segera berlari menuju kamar mandi. “MICHI~ cepat mandinya, aku sudah telat ni…” teriak gadis itu sambil terus menggedor-gedor pintu kamar mandi.

“iya…sebentar lagi” teriak seorang gadis lainnya dari dalam kamar mandi.

“aduh… gak ada waktu lagi…” ucapnya dan pergi kedapur. Gadis itu segera membersihkan mukanya dan kembali kedalam kamar setelah itu mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah.

“Okasan~ aku berangkat dulu ya…” ucapnya sambil mengambil setangkap roti yang Michi pegang.

“eh…itu punya ku…” keluh Michi.

“Okasan bingung, punya anak kembar tapi punya perbedaan yang sangat jauh”

“aku dan Micha hanya punya wajah yang sama” grutu Michi.

“sudahlah… cepat habiskan sarapan mu, minum obat mu, dan bergegas berangkat jika tidak nanti terlambat”

“ha’i~”

Seandainya mereka tahu apa yang terjadi sebenarnya.

Yamashina Micha dan Yamashina Michi adalah anak kembar yang memiliki banyak sifat yang berbeda satu sama lain. Namun jika wajah dan fisik mereka hampir tidak bisa dibedakan.

“ohayou minna~” sapa Michi memasuki ruang kelasnya.

“ohayou, tadi Arioka senpai mencari mu” ucap Minami yang tidak lain adalah teman dekat Michi.

“eh?? Nande yo ??” Tanya Michi bingung.

“entah lah… sepertinya ada yang penting”

“ah~ baik lah, nanti saat istirahat aku akan temui dirinya”


Ting…Ting…Ting…

Michi berlari menuju lantai 2 yaitu kelas untuk anak tahun ke 3. Michi berlari menuju ruangan kelas 3-C yaitu kelas Daiki Arioka.

“sumimasen, dimana Arioka senpai ya ?” Tanya Michi dengan wajah penuh keringat.

“itu dibelakang mu” ucap seorang anak yang Michi Tanya.

“eh?? Ada apa senpai ?”

“bukan kah sudah sering kubilang jangan panggil senpai…” protes Daiki sambil menarik tangan Michi.

“ah~ gomenasai… aku benar-benar lupa… lalu, ada apa kamu mencari ku ?”

“aku butuh jawaban mu atas pertanyaan ku kemarin. Bagaimana ?” Tanya Daiki sambil menggenggam kedua tangan Michi.

“eh ? pertanyaan apa ? aku gak ngerti…”

“jangan pura-pura tidak tahu, ayolah… aku tidak suka jika harus menunggu lama”

“gini senpai… maksud ku Ario… bukan Daiki maksud ku… beri aku waktu 1 hari lagi ya? Onegai~” pinta Michi.

“baiklah… besok terakhir ya”

“iya… okay, aku kembali kekelas ya senpai, maksud ku Daiki”

Laki-laki yang bernama Daiki Arioka hanya tersenyum hangat kearahnya.


Kebodohan apa lagi yang telah kami perbuat ??


“Tadaima~ Okasan, Micha sudah pulang kah ??”

“ada dikamar, kenapa ?”

“iie~ Daijyoubu…”

Michi berlari menuju kamar Micha dengan wajah penuh tanda Tanya.

“MICHA~ BAKA…” teriak Michi sambil melempar tas sekolahnya kearah Micha.

“eh ?? kenapa datang-datang langsung ngamuk? Kerasukan hantu mana ?”

“Daiki senpai bertanya apa sama kamu ? cepat bilang…”

“ampun… aku lupa bahwa dia bilang suka dengan mu…”

“eh ?? aku ?? kapan kejadiannya ??”

“minggu lalu” jawab Micha singkat.

“minggu lalu yang pergi kesekolah ku kan kamu… kita tukeran posisi selama 2 minggu kan ? dan yang Daiki senpai suka mungkin kamu, bukan aku…”

“iya kah ?”

“Micha, kenapa kamu bisa buat aku susah sih…” protes Michi menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur.

“ya…terus gimana ??”

“aku gak tahu, kita kan sepakat agar teman-teman ku atau pun teman-teman mu tidak ada yang tahu bahwa kita itu kembar. Besok kamu yang datang kesekolah ku”

“iya dah Michi… tenang saja”


Namun saat hari itu tiba, tidak ada jawaban.

Salah satu dari mereka harus dirawat di rumah sakit karena penyakitnya kambuh.

“sudah sangat parah, harus segera mencari donor yang cocok” ucap sang dokter kepada nyonya Yamashina.

“apa tidak ada jalan lain selain operasi dok ?” Tanya nyonya Yamashina khawatir.

“kita serahkan pada yang diatas” ucap dokter pergi meninggalkan nyonya Yamashina.


Menunggu dan terus Menunggu.


“Minami-san, apa hari ini Michi masuk ?” Tanya Daiki pada Minami.

“tidak senpai, sudah 2 hari ini Michi absent” jelas Minami.

“apa kamu tahu rumahnya dimana ? aku ingin memastikan bahwa dia baik-baik saja”

“gak ada yang tahu senpai, karena dia paling tidak suka jika ada yang datang kerumahnya”

“oh begitu ya, baik lah… terima kasih infonya”


Hari itu tiba, saat aku  menghembuskan nafas terakhir ku. Begitu sakit melihat orang-orang disekitar ku menangisi kepergianku.


Tubuh ku tertabrak oleh sebuah bus yang melaju dengan kecepatan tinggi. Setelah itu aku tidak pernah sadarkan diri lagi. Aku tidak bisa merasakan bagaimana rasanya bahagia.

Namun kebahagiaan itu aku berikan kepada adik ku Yamashina Michi, kudonorkan jantung ku untuk dia karena dengan begitu, aku tetap bisa mencintai Daiki Arioka. Seseorang yang tanpa sengaja ku temui di sekolah Michi. Walau pun yang aku ketahui bahwa sebenarnya yang dia kenal Michi bukan Micha.


FLASHBACK END~


Semuanya sudah terjadi 3 bulan yang lalu, dan sekarang aku kembali untuk menyelesaikan semuanya.


“okasan… kepala ku pusing” ku lihat Michi mengeluh. Aku rindu saat aku mengeluh seperti itu.

“ada apa sayang ? sudah minum obat ?” pertanyaan yang tidak pernah berubah jika Michi berada di dekat Okasan. Aku rindu mendengarkan pertanyaan itu.

“aku akan mengistirahatkan tubuh ku di kamar Micha. Mungkin aku rindu dengannya”

“baik lah… nanti okasan menyusul mu”

Michi melangkahkan kakinya menuju kekamar ku dan aku berharap dia bisa melihat ku.

“hi Michi~” sapa ku saat Michi membuka pintu kamar ku.

“EH?? HANNN…TUU…TU…”

“gak usah takut… aku gak akan gigit kamu… sudah jinak aku… tenang saja… hahaha”

“Micha ? mau apa kamu kesini ?” Tanya Michi dengan wajah bingung.

“gampang, aku hanya ingin kamu kembali masuk ke sekolah mu dan menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya kepada Daiki Arioka”

“maksud mu??”

“iya, ingatkan kejadian 4 bulan lalu. Arioka Daiki menyatakan cintanya dan sekarang kamu harus menyelesaikan semuanya” jelas ku pada Michi.

“dia tidak bisa menunggu terlalu lama. Jelaskan lah…”


Aku berani berkata seperti itu karena jantung  yang ada di tubuh Michi adalah milik ku.


“Micha…Micha…jangan pergi… aku gak mau sendirian…” panic Michi.

“michi, kenapa sayang? Kamu mimpi buruk lagi ya??” Okasan membangunkan Michi.

“aku yang salah, Hounto ni Gomenasai Micha…” tangisannya terpecahkan.


Yang aku inginkan adalah Michi menerima Arioka Daiki seperti apa yang sudah aku sampaikan di jantung  yang sudah ku tinggalkan.


“Daiki…AISHITERU~ hiks…hiks…” Michi menangis sejadi-jadinya saat ia berhasil menemukan Daiki yang sedang bermain bola ditengah lapangan yang sangat terik.

“Michi ?? darimana saja kamu ? jangan menangis” Daiki menarik Michi kepinggir lapangan dan menghapus butiran-butiran air mata yang mengalir di pipi Michi. Aku ingat, saat aku berjumpa dengannya karena aku terjatuh di tangga dan dia memperlakukan dengan sama seperti ini.

“aku ingin menyampaikan sesuatu, bahwa yang kamu tolong saat di tangga beberapa bulan lalu itu bukan aku” ucap Michi dengan air mata yang terus mengalir.

“apa maksud mu ?” Daiki bingung dengan apa yang Michi ceritakan.

“itu kembaran ku… Micha… dia yang berhasil merebut hati mu… bukan aku…”

“eh ? benar kah ? jadi…”

“iya… maaf kan ulah ku dan kembaran ku…”

“iya… aku ingat beberapa hari lalu ada yang datang kedalam mimpi ku dan menyampaikan hal yang sama dengan mu”


Michi menceritakan semua kejadian yang kami alami. Paling tidak aku sudah menyelesaikan tugas ku dan aku bisa pergi dengan tenang.


Author POV~

            Hari-hari yang baru mulai Michi jalani tanpa hadirnya Micha dan mulai dihapusnya bayangan tentang masa lalunya.

“Minami…hari ini kita akan olahraga ya… yatta~”

“iya, ayok kita ganti pakaian” Minami menarik Michi agar segera bangkit dari duduknya.

Mereka berdua berjalan menuju ruang ganti.

“Daiki…jangan lupa tugasnya ya…” teriak seorang anak laki-laki kepada Daiki.

Daiki memberikan senyuman pada Michi, dan Michi membalas senyuman itu. Namun getaran di jantungnya berdetak semakin kencang.

“gak boleh…” ucapnya sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.

Bruk… Michi terjatuh karena menabrak pintu yang masih terbuka.

“ittai yo…” rintihnya.

“Michi… Daijyoubu ?” Tanya Daiki sambil menolong Michi.

ya ampun…jangan sekarang… kenapa jantung ku berdetak begitu kencang, kuharap dia tidak mendengarnya’ batin Michi terus bergejolak semakin dia menolak.

Yang bergejolak bukanlah batin Michi melainkan batin Micha yang sangat mencintai Daiki dari pertemuan yang sangat sederhana itu.


THE END~

Comment Please... :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar