Kamis, 10 Oktober 2013

FanSong Daiki Arioka (Last Letter) Ending

Title :: Last Letter

Author :: ME

Genre :: Romance, Angst

Rating :: G

Pairing :: Daiki Arioka x OC

Type :: Mini Chap~

Warning: Bagi yang sudah di tag, WAJIB untuk COMMENT karena saya membutuhkan Comment dari kalian para pembaca...
Ini adalah FanSong pertama saya... hehehe... dari dulu mau banget buat cerita macam ini tapi baru kesampaian sekarang... *baka* karena baru menemukan lagu yang cocok...

Song :: Last Letter - Aoyama Thelma

Summary :: Di surat terakhir kau mengatakan "Aku akan mengamatimu dari jauh" .. Aku tidak bisa menerima dan menelepon mu lagi dan lagi .. Aku tidak bisa berhenti menangis, aku ingin melihat mu sekarang ..




********************************************************************************************* 

            Aku pulang kerumah dengan langkah cepat dan pasti. Tidak berpikir seberapa ramai jalanan hari ini, aku terus menerobos dengan cepat.

Saigo no tegami ni wa "tooku kara mimamoru yo" (Di surat terakhir kau mengatakan "Aku akan mengamatimu dari jauh")

            Aku bergegas menuju kamar dan mengunci kamarku dengan segera. Bahkan aku tidak mau mendengar ajakan mama untuk makan malam saat ini. Aku membuka-buka tas ku dan mencari surat yang di berikan oleh Yabu sensei tadi siang, dan  tanpa mengganti pakaian, aku segera membaca surat itu.

            Dear. Aine Kawashima…

            Mungkin saat kamu membaca surat ini aku sudah tidak ada di dekat mu lagi.
            Terima kasih atas beberapa bulan ini karena telah menjadi kekasih yang selalu ada di samping ku.
            Aku tahu, kamu pasti beranggapan bahwa aku sangat jahat terhadap mu.
            Mungkin jika kamu tahu satu hal ini, itu akan membuat kamu semakin sakit dan beranggapan aku sangat jahat.
            Tuhan selalu adil dalam hidup umatnya. Aku telah merasakan kebahagiaan yang tidak pernah ku rasakan dalam waktu lama, dan sekarang saatnya aku melepas kebahagiaan itu.
            Aku melepaskan kebahagiaan ini bukan berarti aku tidak sayang kepada mu, justru aku sangat sayang padamu.
            Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi aku benar-benar berterima kasih kepada mu. Karena kamu telah hadir dalam hidupku, hidup ku yang begitu singkat.

            Andai Aku bisa kembali… aku ingin melihat senyum mu..
            Aku ingin tidak ada tangisan lagi. hapuslah air mata mu…
           Andai aku bisa kembali. Aku ingin melihat tawa mu.
            Mungkin suatu saat nanti, kita akan bertemu lagi dan akan tertawa bersama.
            Aku akan menunggu mu di surga  nanti.
            Ini bukanlah sebuah perpisahan…

            Teruslah berjalan tanpa melihat ke arah belakang. Tutup telinga dan mata mu kemudian teruslah ikuti kata hati mu.
            Aku akan mengamatimu dari jauh… I Love You~

‘Apa yang terjadi ??’ aku terus bertanya-tanya. Air mata ku terus mengalir dan mengalir.

Nattoku ikanakute nando mo denwa kaketa (Aku tidak bisa menerima dan menelepon mu lagi dan lagi)

            Aku mengambil handphone dan mencoba menghubungi dia. Tapi hasilnya nihil. Tidak ada jawaban dari dia. ‘kemana kamu?? Kemana??’ batin k uterus meronta.

Namida tomaranai yo imasugu aitai yo (Aku tidak bisa berhenti menangis, aku ingin melihat mu sekarang)

            Lelah diri ku dalam kesedihan ini. aku tidak bisa berhenti menangis. Aku sangat ingin bertemu dengan dia. Melihat tawanya, senyumnya dan belaian halus tangannya.

Doko ga ikenakatta no? Konna ni suki na noni? (Apa yang salah denganku? Di saat aku sangat mencintaimu?)

            Kenapa semua ini datang pada ku ?? saat aku sangat mencintai dirinya ?? kenapa ?? apa yang salah dengan ku ?? aku hanya ingin bersama dengannya… hanya ituu~

Minareta yokogao nigirishimeta te mo (Profil akrab mu, dan tangan mu memegang tanganku)
Imada ni kinou mitai ni omoidasu hi mo aru (Aku masih mengingatnya seperti itu adalah kemarin)

            Sudah hampir 3 tahun sejak kejadian itu. Tapi semuanya masih terasa di hati ku. Genggaman tangan mu, aku masih sangat mengingatnya. Bahkan itu seperti baru terjadi kemarin.

Yorisotte hohoenda kiss shite dakiatta (Kami meringkuk, tersenyum,  mencium dan memegang satu sama lain)

            Aku masih ingat saat kamu memberikan senyuman terbaikmu untu ku. Saat kamu mencium dengan hangat bibir mungil ku dan saat kita berjalan saling bergandeng tangan. Semua masih ku ingat, bahkan itu semua seperti baru terjadi kemarin.

Nani mo mienakute yume made wasureta yo (Aku tidak bisa melihat apa pun, aku bahkan sudah melupakan mimpi ku.)

            Aku ingat saat kamu menyuruh ku untuk bangkit dan tidak melihat kebelakang. Tapi aku tidak bisa karena dirimu tertinggal di belakang. Bahkan aku sudah mulai melupakan mimpi yang telah ada. Aku hanya ingin kamu…

Itsumo kinenbi wa yasashii kotoba kaite kureta yo ne (Kau selalu menulis kata-kata manis pada hari jadi kita)

            Hari ini adalah hari dimana aku dan Daiki jadian. Walau terasa singkat, aku masih ingat semuanya.
Aku berjalan keluar rumah. Usia ku sekarang 19 tahun dan aku masuk ke universitas yang tidak seharusnya aku masuki.
‘aku harus ke pohon itu’ pikir ku sambil terus berjalan mengikuti arah angin.
Aku dapat melihatnya. Pohon yang sudah begitu tua namun memiliki sebuah kenangan yang hanya aku dan daiki yang tahu.
Aku memegang batang pohon yang sudah tertutup oleh lumut-lumut nakal. Aku menggerakakn tangan ku untuk membersihkan lumut itu. Ya, aku menemukannya sebuah tulisan yang selalu Daiki ukir setiap kali hari jadian aku dengannya. Tulisan yang sama yaitu bentuk love dan di dalamnya terdapat nama ku dan dia.

“aku masih ingat…” desahku sambil tersenyum dalam tangis ku.

Dakedo mou nido to ano hi ni wa modorenai ne (Tapi sekarang kita tidak pernah bisa kembali ke masa itu)

            Aku tahu, Daiki hanyalah masa lalu ku dan yang aku tahu aku dan dia tidak bisa kembali kewaktu itu.
Waktu dimana dia menolong ku. Waktu dimana dia menjadi guruku. Waktu dimana dia sangat berarti dalam hidup ku. Ya… tidak bisa kembali… meskipun aku terus diam di tempat itu, aku tidak bisa kembali.

Donna ni tsurakutemo mae wo mukanakucha (Tidak peduli betapa menyakitkan itu, aku harus terus bergerak maju)

            Aku akan terus mencoba untuk bangkit. Walau aku tahu rasanya sakit untuk merubah ini semua. Merubah rasa yang ada di hati ku. Tapi aku yakin kamu selalu ada di sampingku.

Kitto watashi ni wa yuku beki michi ga aru (Pasti ada jalan yang harus aku ambil)

            Aku yakin, tuhan punya rencana lain untuk ku yang harus segera aku ambil dan semua itu demi kebaikanku. Ya, aku yakin…

Sou te ni ireru akirametakunai (Ya, aku akan mendapatkannya, Aku tidak akan menyerah)

            Aku akan mendapatkan mimpi yang telah kita bangun bersama, walau itu tanpa dirimu.

Taisetsu na yume dakara someday (Karena suatu hari nanti mimpi ini sangat berharga)

            Mimpi ini sangat berharga untuk ku dan juga untuk mu. Walau kamu tidak ada di samping ku saat ini dan seterusnya.

Saigo no tegami ni wa "tooku kara mimamoru yo" (Disurat terakhir kau mengatakan  "Aku akan mengamatimu dari jauh")

            Aku mengerti mengapa di surat terakhir kamu menulis ‘Aku akan mengamatimu dari jauh’ ya aku tahu. Karena walau pun kamu berada jauh di sana, tapi kamu selalu memberiku semangat untuk hidup dan selalu menjagaku.

Ima wa mou nakanai kono uta todokeru kara (Aku tidak akan menangis lagi sekarang, karena aku bisa memberikan lagu ini)

            “dai-chan… aku janji tidak akan menangis lagi… walau apa pun yang terjadi, aku akan tetap berada di samping mu”

Sayonara ja nai hazu futari eranda michi (Aku yakin itu bukan selamat tinggal, aku akan tersenyum dengan cara ku)

            Sekarang aku yakin dengan surat mu, bahwa ini bukanlah sebuah perpisahan. Aku yakin kamu terus menunggu ku di sana. Aku akan mencoba tersenyum dan bangkit.

Mata itsuka aeru you ni jibun rashii egao de (Sehingga jalan yang kita pilih akan membuat kita bertemu lagi suatu hari nanti)

           Iya… kita akan bertemu suatu saat nanti di tempat dimana kamu beristirahat sekarang. Aku akan datang dengan senyum ku, sehingga kamu tidak perlu takut bahwa aku kesepian.

Sekarang, Aku mengeluarkan sebuah amplop berwarna pink dari saku di baju ku. Aku berjalan ke arah anak-anak yang sedang bermain dan aku meminta beberapa balon yang mereka punya dengan alasan aku ingin mengirim sesuatu pada teman ku di surga.

            Dear. Daiki Arioka…

            Apakah aku masih dapat percaya pada mu?
Meskipun sulit aku ingin percaya, 
Aku yakin ini adalah cinta. Ini adalah sesuatu yang abadi
Ketika kamu adalah orang pertama yang mengajari ku
aku tidak mengatakan bahwa itu sebuah janji
Ini bukan sebuah janji
Karena kata-kata mu itu tidak jelaskan?
Ini lebih sederhana. Untuk dicintai. Aku hanya merasa senang.
Aku juga tahu mengapa kamu tidak menjawab apa yang ku katakan tentang mimpi ku.
Karena kamu tidak akan menemani ku sampai mimpi ku tercapai.
Saat aku berusaha mencari tahu keberadaan mu tapi Yabu Sensei melarang ku.
Aku akan selalu menunggu saat kita bertemu nanti.
Tidak aka nada yang bisa merubah rasa ini, walalu aku menjalani hidup ku dengan normal. Tapi semuanya tidak… saat aku kehilangan mu, rasa itu masih ada.
Karena kau tidak akan berubah dan hanya aku yang akan terluka kan?? Iya hanya aku…
Aku akan berusaha tersenyum untuk mu dan dunia ku…

Aku mengikat amplop ini pada balon, dan aku menerbangkan balon ini. berharap surat ini bisa sampai kepada mu walau itu hal mustahil tapi aku yakin tuhan member tahu pada mu betapa sayangnya aku kepada mu. Sekarang aku bisa melihat senyum mu di dalam dunia ku.
Terima kasih untuk waktu yang singkat namun begitu berarti untuk ku…

"Begitulah cerita kisah cinta mama terhadap seseorang yang pernah hadir dalam hidup mama" ucap ku kepada anak kecil yang ku pangku.

"apakah papa tahu??"

"tentu saja papa mu tahu akan cerita ini..."

"lalu apa papa marah ??"

"papa mu tidak pernah marah, karena papa mu mengerti akan perasaan mama" aku tersenyum pada anak ku.

"lalu?? apa mama masih mencintai dia ??"

"mama akan selalu sayang sama dia tapi tidak seperti dulu... karena hati mama sudah di curi oleh kamu dan papa mu"

aku menikah di usia ku yang ke 26 tahun bersama teman ku di universitas, namanya Chinen Yuri dan kami telah memiliki 1 anak laki-laki yang ku beri nama Chinen Daiki.

The End~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Silahkan Di Comment~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar