Title :: The Only Star
Character ::
- Aine Kanazawa
- All Member HSJ
Song :: Some Day
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Friday or Saturday or even Sunday
Matahari bersinar begitu cerahnya. Hikaru, Aine, dan Daiki pergi kesebuah rumah besar untuk menjual hasil curian mereka.
“hi, how are you yuya?” aine menyapa pemilik rumah.
“fine… follow me” pemilik rumah menyuruh mereka bertiga mengikutinya.
Takaki yuya 42 tahun adalah seorang pemilik penggadaian yang selalu bekerja sama dengan aine, hikaru dan daiki. Namun otak yuya sangatlah licik.
“apa kita akan dapat uang banyak?” hikaru bertanya pada aine.
“sudah tenang saja” aine meyakinkan kedua niichannya.
Mereka bertiga berjalan mengikuti yuya kesebuah ruangan. Mereka mulai menawar harga yang telah di tentukan oleh hikaru dan daiki.
“apa yang dia katakana??” daiki berbisik pada aine.
“dia minta agar harganya turun menjadi 600.000 dolar”
“bilang pada dia harganya sudah pas, tidak bisa di tawar lagi” hikaru melanjutkan.
“Yuya sorry, the price that we provide can not be bothered” aine berkata pada yuya.
“slightly lower price.”
“sorry…” ucap aine.
“I have a new job for you” yuya memberikan penawaran.
“What ?” aine kembali bertanya.
“please bring this painting. the price is very expensive when sold. many are already trying to take it but no one had ever managed to get out of there.” Jelas yuya sambil memberikan sebuah gambar pada hikaru dan daiki.
“apa yang dia katakan aine??” tanya hikaru.
“dia menantang kalian untuk mengambil lukisan itu. Namun sangat bahaya” suara aine mengecil.
“baik kita ambil.” Ucap hikaru.
“tapi niichan ini sangat bahaya… tolong lah~”
“sudah tenang saja…”
“okay…” aine memberikan persetujuan pada yuya.
“This half-fee for you. the remainder is given if the painting was already in my hand” yuya memberikan uang pada daiki.
“thank you yuya” ucap hikaru.
Mereka berpamitan dan pergi dari rumah yuya.
“sudah ku duga itu dia” ucap seorang laki-laki kepada yuya.
“jadi apa rencana mu?” tanya yuya pada lelaki itu.
“aku ikuti permainanmu. Asal mereka tidak terluka sedikit pun” ucap laki-laki itu.
“tenang saja”
========== ☼ ☼ ☼ ==========
none of the day that you will comeback
Hikaru menegendarai mobil dengan kecepatan penuh. Daiki terus berteriak dengan senyum menawan.
“aku tidak ingin kalian melakukannya… ku mohon…”
“sudahlah aine… kamu tenang saja… semua pasti berjalan lancar…” hikaru menenagkan aine sambil membelai rambutnya.
“tapi aku tak bisa tenang…” aine mulai bersedih.
“pikirkan impianmu aine…”
“hey ada laut…. Ayok berhenti…”
“daiki…. Jangan mulai dengan sifat kekanak-kanakanmu” hikaru menghentikan mobilnya.
Daiki berlari kepinggir laut.
“WAH….DISINI TEMPAT SHOTING LINGKING PARK DULU” daiki berteriak-teriak.
“ayok kembali….” Hikaru menarik telinga daiki untuk kembali kemobil.
“benar hikaru disini tempatnya.
Aine hanya tertawa kecil melihatnya.
========== ☼ ☼ ☼ ==========
to be in our old days
Aine sedang sibuk di dapur bersama dengan keito untuk membuat makan malam. Daiki sedang merendam tubuhnya di kolam belakang rumah. Hikaru sibuk dengan komputernya. Sementara yuto sedang membantu kei otosan membimbing anjing peliharaan mereka yang baru.
“niichan…. Coba kare ini… aku sudah memasaknya hampir 1 jam, pasti rasanya enak” aine membawakan sebuah mangkuk kecil kepada daiki.
“apa kau yakin?” daiki sedikit meledeknya.
“sudahlah, kau cicipi saja” aine memberikan sesuap kare buatanya kepada daiki.
“jauh lebih baik” daiki mmengedipkan matanya.
Hikaru masih sibuk dengan komputernya berusaha menemukan cara untuk membuka kunci rahasia untuk mencuri lukisan yang sangat mahal harganya itu.
“hikaru, aku tak yakin kau bisa melakukannya” keito duduk disamping hikaru sambil menyalakan rokok yang baru saja diambil dari tempat penyimpanan.
“….” Hikaru tidak menjawab.
“sudalah keito niichan, jangan ganggu hika niichan” aine membela hikaru.
Daiki keluar dari kolam dan mengeringkan tubuhnya yang basah, berjalan menuju hikaru aine dan keito.
“jadi bagaimana hika??” daiki memastikan.
“sudah tenang saja. Kita tinggal jalan”
“Pikirkan baik-baik. Aku tak ingin kalian pergi” ucap aine sambil berjalan kearah dapur.
“sudahlah anak manis, kamu tenang saja. Tugasmu seperti biasa hanya menjemput aku dan daiki”
“tapi kali ini firasatku beda…” aine teriak.
Hari semakin malam. Semua telah berkumpul untuk makan malam. Namun malam ini kota otosan tidak pulang dikarenakan tugas diluar.
“sampai kapan kau hanya memandangi dia??” yuto mengejek daiki.
“siapa maksud mu?” daiki memasang wajah tak tahu.
“sudahlah…. Aku kenal denganmu bukan baru kemarin, tapi sudah lama” ucap yuto sambil terus berbisik.
“apa kau tidak takut jika hikaru yang duluan maju?” keito menambahkan.
“kalian ini seperti anak kecil” daiki bangun dari duduk dan membereskan piring-piring dari meja.
Aine kembali merayu hikaru agar tidak pergi menjalankan misinya. Namun hikaru terus menolak permintaan aine. Kali ini aine benar-benar kecewa dan marah. Hikaru hanya melihat aine yang berjalan menjauhi dirinya.
“hi, hikachan aku tak suka melihat dia seperti itu. Cepat minta maaf padanya dan katakana bahwa kita akan baik-baik saja” ucap daiki sambil menepuk bahu hikaru.
“ah…aku malas…”
“cepat lakukan. Buat dia menjadi anak manja. Karna dia senang jika di manja olehmu” daiki terus menatap aine yang semakin jauh.
“baik lah~” hikaru berjalan mendekati aine “aine… matte ne~”
aine membalikan tubuhnya “….” Tak ada sepatah katapun dari mulutnya dan kembali berjalan.
“matte ne~” hikaru mengambil tangan aine.
Sementara daiki hanya melihat hikaru dan aine dari kejauhan.
“sudah kubilang, untuk apa kamu hanya menatapnya saja? Tak ada gunanya.” Yuto kembali angkat bicara.
“urusaii~”
“sudah dekati dia… liat hikaru sangat dekat dengan dia” ucap keito sambil mendorong tubuh daiki.
“baik lah.. anoo… bagaimana caranya??” daiki bingung.
“lihat ni…..” yuto mengeluarkan sebuah karet gelang dari saku celananya.
“apa yang akan kau lakukan yuto?” daiki bertambah bingung.
“keito lakukan” ucap yuto singkat.
Hikaru dan aine yang sedang duduk di pinggir kolom sambil berbicara tiba-tiba terkaget dan hikaru terjatuh di dalam kolam. Aine yang melihat hanya tertawa.
“cepat bawa aine keluar untuk jalan-jalan” ucap yuto.
Daiki berlari dan meraih tangan aine.
“hey.. kalian mau kemana kalian??” ucap hikaru yang masih sibuk untuk keluar dari kolam.
“hahaha. Kami pergi dulu ya….” Daiki berlari sambil memegang tangan aine.
“jya niichan…” ucap aine polos sambil memberikan lambaian kepada hikaru.
========== ☼ ☼ ☼ ==========
how long it will be like this?? I don’t know
Hari semakin larut malam. Hikaru dan daiki telah mempersiapkan segala keperluan untuk misinya hari ini. Aine kembali meyakinkan hikaru dan aine agar tidak melakukan misinya.
“niichan, apa yakin?” ucap aine sambil duduk dibelakang hikaru.
Hikaru membalikan tubuhnya dan meraih tangan aine “sudah kubilang, kamu tenang saja”
“yosh~ hikachan, semua telah siap. Ayo kita berangkat”
aine mengantarkan daiki dan hikaru keluar rumah. Inoo hanya menatap mereka bertiga dari kejauhan.
“aine, dengarkan aku… besok jam 10 kamu harus kebandara dan pesan 3 tiket untuk perjalanan ke hawai. Jangan lupa jam 10.” Hikaru berbisik pada aine.
“un~” aine mengangguk.
Hikaru dan daiki telah pergi menjauhi rumah. Inoo berjalan mendekati aine.
“aine, apa yang dikatakan hikaru??”
“ano…mm… dia hanya bilang agar aku menjaga diri… iya menjaga diri…” aine terlihat panik.
“apa kamu yakin?” inoo kembali bertanya
“ha’I~”
“otosan mau malam ini kamu bertemu dengan anak dari kota otosan”
“what ??”
“iya, kota otosan bilang akan menjodohkan kamu dengan anaknya. Sebentar lagi mereka akan datang”
aine hanya terdiam terpaku mendengar apa yang baru saja dibicarakan inoo.
========== ☼ ☼ ☼ ==========
how many months or years??
hikaru dan daiki telah sampai di tempat tujuan mereka. Puri yang sangat besar dan dijaga oleh system pengamanan yang sangat ketat.
“daiki, kau masuk duluan” hikaru memberikan aba-aba.
“baik lah….”
Setelah daiki memanjat tembok puri yang sangat tinggi kemudian disusul oleh hikaru. Mereka melakukan misinya dengan perlahan namun pasti. Mereka mulai memasuki ruang tempat disimpannya lukisan yang mahal itu. Namun tempat itu memiliki kode yang sangat rahasia. Daiki mengeluarkan sebuah benda untuk membongkar kode rahasia itu. Perlahan daiki mulai mengotak-atiknya dan sukses….
“ayok masuk” ucap hikaru dengan santainya berjalan masuk.
“matte…. Jangan melangkah….” Daiki menghentikan langkah kali hikaru.
“nani?”
daiki mencabut sehelai rambut dari kepala hikaru.
“itaii yo~”
“sudah jangan berisik” daiki meletakan rambut tersebut ke lantai dan ternyata lantai tersebut terdapat arus listrik yang sangat tinggi.
“pintar kau…”
hikaru dan daiki mengambil lukisan itu dengan memanjat dari dinding dan keluar dari puri tersebut. Namun kenyataannya salah system keamanan dapat mendeteksi keberadaan mereka.
DORR…DORR…DORR…
Suara tembakan yang sangat banyak menghalangi mereka lari dan salah satu dari mereka terkena tembakan itu.
“cepat bawa lukisan itu pergi…..”
“tapi…..”
“biar aku yang menangani…….”
========== ☼ ☼ ☼ ==========
how many billions of our post memory??
aine bergegas merapihkan dirinya. Karena dia tahu jika keinginan kota dan kei otosan tidak dituruti ia akan terluka lagi.
Tok…tok…tok…
“aine cepat keluar kamar” kei menyuruh aine segera keluar.
“ha’I~”
aine berjalan mengikuti langkah kaki inoo. Dan wajah aine terlihat sangat panik.
“ini dia aine….. yang otosan bilang” ucap kota sambil menepuk pundak laki-laki yang ada di sampingnya.
Anak itu mengangkat wajahnya dan melihat kearah aine.
“Kireii~” ucap anak laki-laki itu sambil tersenyum kearah aine.
Aine hanya terdiam sambil membalas senyuman anak laki-laki itu.
_______________________________________________________________________________
To Be Continue…
Character ::
- Aine Kanazawa
- All Member HSJ
Song :: Some Day
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Friday or Saturday or even Sunday
Matahari bersinar begitu cerahnya. Hikaru, Aine, dan Daiki pergi kesebuah rumah besar untuk menjual hasil curian mereka.
“hi, how are you yuya?” aine menyapa pemilik rumah.
“fine… follow me” pemilik rumah menyuruh mereka bertiga mengikutinya.
Takaki yuya 42 tahun adalah seorang pemilik penggadaian yang selalu bekerja sama dengan aine, hikaru dan daiki. Namun otak yuya sangatlah licik.
“apa kita akan dapat uang banyak?” hikaru bertanya pada aine.
“sudah tenang saja” aine meyakinkan kedua niichannya.
Mereka bertiga berjalan mengikuti yuya kesebuah ruangan. Mereka mulai menawar harga yang telah di tentukan oleh hikaru dan daiki.
“apa yang dia katakana??” daiki berbisik pada aine.
“dia minta agar harganya turun menjadi 600.000 dolar”
“bilang pada dia harganya sudah pas, tidak bisa di tawar lagi” hikaru melanjutkan.
“Yuya sorry, the price that we provide can not be bothered” aine berkata pada yuya.
“slightly lower price.”
“sorry…” ucap aine.
“I have a new job for you” yuya memberikan penawaran.
“What ?” aine kembali bertanya.
“please bring this painting. the price is very expensive when sold. many are already trying to take it but no one had ever managed to get out of there.” Jelas yuya sambil memberikan sebuah gambar pada hikaru dan daiki.
“apa yang dia katakan aine??” tanya hikaru.
“dia menantang kalian untuk mengambil lukisan itu. Namun sangat bahaya” suara aine mengecil.
“baik kita ambil.” Ucap hikaru.
“tapi niichan ini sangat bahaya… tolong lah~”
“sudah tenang saja…”
“okay…” aine memberikan persetujuan pada yuya.
“This half-fee for you. the remainder is given if the painting was already in my hand” yuya memberikan uang pada daiki.
“thank you yuya” ucap hikaru.
Mereka berpamitan dan pergi dari rumah yuya.
“sudah ku duga itu dia” ucap seorang laki-laki kepada yuya.
“jadi apa rencana mu?” tanya yuya pada lelaki itu.
“aku ikuti permainanmu. Asal mereka tidak terluka sedikit pun” ucap laki-laki itu.
“tenang saja”
========== ☼ ☼ ☼ ==========
none of the day that you will comeback
Hikaru menegendarai mobil dengan kecepatan penuh. Daiki terus berteriak dengan senyum menawan.
“aku tidak ingin kalian melakukannya… ku mohon…”
“sudahlah aine… kamu tenang saja… semua pasti berjalan lancar…” hikaru menenagkan aine sambil membelai rambutnya.
“tapi aku tak bisa tenang…” aine mulai bersedih.
“pikirkan impianmu aine…”
“hey ada laut…. Ayok berhenti…”
“daiki…. Jangan mulai dengan sifat kekanak-kanakanmu” hikaru menghentikan mobilnya.
Daiki berlari kepinggir laut.
“WAH….DISINI TEMPAT SHOTING LINGKING PARK DULU” daiki berteriak-teriak.
“ayok kembali….” Hikaru menarik telinga daiki untuk kembali kemobil.
“benar hikaru disini tempatnya.
Aine hanya tertawa kecil melihatnya.
========== ☼ ☼ ☼ ==========
to be in our old days
Aine sedang sibuk di dapur bersama dengan keito untuk membuat makan malam. Daiki sedang merendam tubuhnya di kolam belakang rumah. Hikaru sibuk dengan komputernya. Sementara yuto sedang membantu kei otosan membimbing anjing peliharaan mereka yang baru.
“niichan…. Coba kare ini… aku sudah memasaknya hampir 1 jam, pasti rasanya enak” aine membawakan sebuah mangkuk kecil kepada daiki.
“apa kau yakin?” daiki sedikit meledeknya.
“sudahlah, kau cicipi saja” aine memberikan sesuap kare buatanya kepada daiki.
“jauh lebih baik” daiki mmengedipkan matanya.
Hikaru masih sibuk dengan komputernya berusaha menemukan cara untuk membuka kunci rahasia untuk mencuri lukisan yang sangat mahal harganya itu.
“hikaru, aku tak yakin kau bisa melakukannya” keito duduk disamping hikaru sambil menyalakan rokok yang baru saja diambil dari tempat penyimpanan.
“….” Hikaru tidak menjawab.
“sudalah keito niichan, jangan ganggu hika niichan” aine membela hikaru.
Daiki keluar dari kolam dan mengeringkan tubuhnya yang basah, berjalan menuju hikaru aine dan keito.
“jadi bagaimana hika??” daiki memastikan.
“sudah tenang saja. Kita tinggal jalan”
“Pikirkan baik-baik. Aku tak ingin kalian pergi” ucap aine sambil berjalan kearah dapur.
“sudahlah anak manis, kamu tenang saja. Tugasmu seperti biasa hanya menjemput aku dan daiki”
“tapi kali ini firasatku beda…” aine teriak.
Hari semakin malam. Semua telah berkumpul untuk makan malam. Namun malam ini kota otosan tidak pulang dikarenakan tugas diluar.
“sampai kapan kau hanya memandangi dia??” yuto mengejek daiki.
“siapa maksud mu?” daiki memasang wajah tak tahu.
“sudahlah…. Aku kenal denganmu bukan baru kemarin, tapi sudah lama” ucap yuto sambil terus berbisik.
“apa kau tidak takut jika hikaru yang duluan maju?” keito menambahkan.
“kalian ini seperti anak kecil” daiki bangun dari duduk dan membereskan piring-piring dari meja.
Aine kembali merayu hikaru agar tidak pergi menjalankan misinya. Namun hikaru terus menolak permintaan aine. Kali ini aine benar-benar kecewa dan marah. Hikaru hanya melihat aine yang berjalan menjauhi dirinya.
“hi, hikachan aku tak suka melihat dia seperti itu. Cepat minta maaf padanya dan katakana bahwa kita akan baik-baik saja” ucap daiki sambil menepuk bahu hikaru.
“ah…aku malas…”
“cepat lakukan. Buat dia menjadi anak manja. Karna dia senang jika di manja olehmu” daiki terus menatap aine yang semakin jauh.
“baik lah~” hikaru berjalan mendekati aine “aine… matte ne~”
aine membalikan tubuhnya “….” Tak ada sepatah katapun dari mulutnya dan kembali berjalan.
“matte ne~” hikaru mengambil tangan aine.
Sementara daiki hanya melihat hikaru dan aine dari kejauhan.
“sudah kubilang, untuk apa kamu hanya menatapnya saja? Tak ada gunanya.” Yuto kembali angkat bicara.
“urusaii~”
“sudah dekati dia… liat hikaru sangat dekat dengan dia” ucap keito sambil mendorong tubuh daiki.
“baik lah.. anoo… bagaimana caranya??” daiki bingung.
“lihat ni…..” yuto mengeluarkan sebuah karet gelang dari saku celananya.
“apa yang akan kau lakukan yuto?” daiki bertambah bingung.
“keito lakukan” ucap yuto singkat.
Hikaru dan aine yang sedang duduk di pinggir kolom sambil berbicara tiba-tiba terkaget dan hikaru terjatuh di dalam kolam. Aine yang melihat hanya tertawa.
“cepat bawa aine keluar untuk jalan-jalan” ucap yuto.
Daiki berlari dan meraih tangan aine.
“hey.. kalian mau kemana kalian??” ucap hikaru yang masih sibuk untuk keluar dari kolam.
“hahaha. Kami pergi dulu ya….” Daiki berlari sambil memegang tangan aine.
“jya niichan…” ucap aine polos sambil memberikan lambaian kepada hikaru.
========== ☼ ☼ ☼ ==========
how long it will be like this?? I don’t know
Hari semakin larut malam. Hikaru dan daiki telah mempersiapkan segala keperluan untuk misinya hari ini. Aine kembali meyakinkan hikaru dan aine agar tidak melakukan misinya.
“niichan, apa yakin?” ucap aine sambil duduk dibelakang hikaru.
Hikaru membalikan tubuhnya dan meraih tangan aine “sudah kubilang, kamu tenang saja”
“yosh~ hikachan, semua telah siap. Ayo kita berangkat”
aine mengantarkan daiki dan hikaru keluar rumah. Inoo hanya menatap mereka bertiga dari kejauhan.
“aine, dengarkan aku… besok jam 10 kamu harus kebandara dan pesan 3 tiket untuk perjalanan ke hawai. Jangan lupa jam 10.” Hikaru berbisik pada aine.
“un~” aine mengangguk.
Hikaru dan daiki telah pergi menjauhi rumah. Inoo berjalan mendekati aine.
“aine, apa yang dikatakan hikaru??”
“ano…mm… dia hanya bilang agar aku menjaga diri… iya menjaga diri…” aine terlihat panik.
“apa kamu yakin?” inoo kembali bertanya
“ha’I~”
“otosan mau malam ini kamu bertemu dengan anak dari kota otosan”
“what ??”
“iya, kota otosan bilang akan menjodohkan kamu dengan anaknya. Sebentar lagi mereka akan datang”
aine hanya terdiam terpaku mendengar apa yang baru saja dibicarakan inoo.
========== ☼ ☼ ☼ ==========
how many months or years??
hikaru dan daiki telah sampai di tempat tujuan mereka. Puri yang sangat besar dan dijaga oleh system pengamanan yang sangat ketat.
“daiki, kau masuk duluan” hikaru memberikan aba-aba.
“baik lah….”
Setelah daiki memanjat tembok puri yang sangat tinggi kemudian disusul oleh hikaru. Mereka melakukan misinya dengan perlahan namun pasti. Mereka mulai memasuki ruang tempat disimpannya lukisan yang mahal itu. Namun tempat itu memiliki kode yang sangat rahasia. Daiki mengeluarkan sebuah benda untuk membongkar kode rahasia itu. Perlahan daiki mulai mengotak-atiknya dan sukses….
“ayok masuk” ucap hikaru dengan santainya berjalan masuk.
“matte…. Jangan melangkah….” Daiki menghentikan langkah kali hikaru.
“nani?”
daiki mencabut sehelai rambut dari kepala hikaru.
“itaii yo~”
“sudah jangan berisik” daiki meletakan rambut tersebut ke lantai dan ternyata lantai tersebut terdapat arus listrik yang sangat tinggi.
“pintar kau…”
hikaru dan daiki mengambil lukisan itu dengan memanjat dari dinding dan keluar dari puri tersebut. Namun kenyataannya salah system keamanan dapat mendeteksi keberadaan mereka.
DORR…DORR…DORR…
Suara tembakan yang sangat banyak menghalangi mereka lari dan salah satu dari mereka terkena tembakan itu.
“cepat bawa lukisan itu pergi…..”
“tapi…..”
“biar aku yang menangani…….”
========== ☼ ☼ ☼ ==========
how many billions of our post memory??
aine bergegas merapihkan dirinya. Karena dia tahu jika keinginan kota dan kei otosan tidak dituruti ia akan terluka lagi.
Tok…tok…tok…
“aine cepat keluar kamar” kei menyuruh aine segera keluar.
“ha’I~”
aine berjalan mengikuti langkah kaki inoo. Dan wajah aine terlihat sangat panik.
“ini dia aine….. yang otosan bilang” ucap kota sambil menepuk pundak laki-laki yang ada di sampingnya.
Anak itu mengangkat wajahnya dan melihat kearah aine.
“Kireii~” ucap anak laki-laki itu sambil tersenyum kearah aine.
Aine hanya terdiam sambil membalas senyuman anak laki-laki itu.
_______________________________________________________________________________
To Be Continue…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar