Senin, 18 Juli 2011

The Only Star 1

Title :: The Only Star
Character ::
- Aine Kanazawa
- All Member HSJ

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
DORR
Terdengar suara tembakan yang sangat kencang dari sebuah ruangan disebuah rumah. Seorang gadis kecil berumur 6 tahun keluar dari kamarnya dan menuju asal suara itu. Gadis kecil itu duduk didepan pintu sambil memeluk erat tubuhnya yang berada dalam ketakutan. Tak lama kemudian keluar seorang laki-laki bertubuh besar dari ruangan itu dan menatap gadis itu.

“sini kau” lelaki itu menarik paksa tangan gadis kecil itu.
“Tolong,…. Tolong….. ampuni aku….” Gadis itu terus meronta-ronta dan tak henti berteriak-teriak “mama…. Aku ingin bersama mama” gadis itu terus berteriak.

Namun gadis kecil itu tak bisa melepaskan diri dari lelaki besar itu. Di angkatlah tubuh gadis kecil itu dan dibawanya pergi dari rumah itu.
Terlihat sebuah bayangan dari kamar mandi. Seorang anak laki-laki berumur 10 tahun berjalan ketakutan memasuki kamar tadi.

“da..rah??” desah anak itu.

Dia berlari masuk kedalam ruangan dan menemukan mamanya sudah tidak bernyawa.

========== ☼ ☼ ☼ ==========

Monday, I’m Waiting…

“aku lapar….” Gadis kecil itu merintih. Tangannya di ikat dengan tali dan sangat kencang.

Tak ada seorang pun yang menghiraukannya. 3 lelaki besar hanya sibuk bermain kartu sambil tertawa-tawa dan menghisap rokok

“BAKA, aku lapar…..” gadis itu terus merintih.
“berisik kau” seorang lelaki bertubuh besar bangun dari duduknya dan menutup mulut gadis itu dengan solatip besar.

Krekk~
            Pintu terbuka dan masuk seorang pria tinggi. 3 lelaki bertubuh besar itu datang menghampirinya dan membisikan sesuatu……….

“bawa anak itu ke dalam mobilku…” perintah pria itu.

========== ☼ ☼ ☼ ==========

Tuesday, I’m Still Waiting to See…

            langit begitu cerah, udara yang berhembus pun begitu sejuk. Dikota terasa sangat ramai sekali oleh orang-orang yang berjalan atau pun berbelanja.

“apa kita harus melakukannya??” tanya anak bertubuh pendek.
“mau bagaimana lagi daiki? Apa kau mau hari ini kita tidak makan?”
“bukan seperti itu hika, tapi lihatlah polisi sedang beroprasi. Aku takut jika kita ketahuan” daiki menggenggam tangannya.
“sudah lah kalau kau tidak berani. Biar aku yang melakukannya”
“tapi hikaa…… baiklah” daiki tak selesai bicara hika sudah berjalan menuju tempat sasaran.

Anak laki-laki yang bernama daiki mengikuti langkah kaki hikaru dari belakang dan membantu hikaru. Hikaru mengambil dompet dari tas seorang pengunjung di pusat perbelanjaan. Uangnya di ambil dan diserahkan kepada daiki. Kemudian setelah menerima uang, daiki berjalan seperti biasa keluar dari pusat perbelanjaan sementara hikaru mengembalikan dompet tersebut kedalam tas. Hikaru pergi menyusul daiki

“hosh~ hampir saja” ucap hikaru sambil berlari kearah daiki dengan keringat membasahi wajahnya.
“sudah ku bilang harus berhati-hati”
“sudah tenang saja. Mana uangnya?? Kita harus segera membeli makan dan memberikan hasil kerja kita ke otosan”
“ini…. Iya, ayo kita pulang. Aku tak mau kena marah lagi” ucap daiki memberikan uang hasil mencurinya dengan muka takut.

========== ☼ ☼ ☼ ==========

See See If You’re Fine

            Mobil berjalan cepat. Gadis itu hanya memandang takut pada seorang pria yang duduk disampingnya saat ini. Dibukakannya ikatan tangannya dan penutup mulutnya. Pria itu hanya tersenyum kecil pada gadis itu.

“aku mau dibawa kemana?” tanya gadi itu dengan nada takut.
“tenang saja. Kamu aman bersamaku. Siapa namamu anak manis?” pria itu bertanya.
“nama ku Aine Kanazawa” gadis itu mengeluarkan air mata. “aku mau dengan mama. Tuan tolong antar aku kepada mama ku. Aku janji tidak akan nakal lagi dengan mama ataupun niichan. Tolong aku….” Aine merengek-rengek.
“apa? Kamu punya oniichan??”
“iya, tuan…. Tolong lepaskan aku.” Aine tak berhenti menangis.
-Sial… pasti dia lolos- pikir pria itu.
“tenang saja, aku tidak akan melukaimu jika kamu berbuat baik kepadaku”

mobil itu berhenti disebuah rumah besar berwarna putih dengan pagar tinggi.

“ayo turun lah…..”

aine masih tetap diam didalam mobil tak mau keluar. Pria itu menepukan kedua tangannya dan seseorang mendekatinya. Pria itu berbisik…….
Aine diangkat paksa oleh lelaki berbadan besar dan dibawanya kedalam ruangan kamar yang sangat cantik. Kamar berwana pink dengan pernak-pernik seperti layaknya seorang princess.

“siapa dia kota?” tanya seorang pria berkulit putih dan memiliki rambut kriting.
“seperti biasa….. urus dia kei… bersihkan tubuhnya dan ajak dia makan”
“kau terlalu baik kota”

Yabu kota 32 tahun adalah seorang yang sangat terkenal kejamnya diantara penjahat kelas atas. Inoo kei 31 tahun adalah teman kota sejak kecil dan sama-sama melakukan kejahatan.
Hikaru yaotome anak berumur 17 tahun yang sekarang bekerja untuk kota dan kei. Daiki arioka anak berumur 14 tahun yang menjadi partner kerja dari hikaru. Hikaru dan daiki sudah dididik untuk menjadi seorang penjahat yang handal. Mereka juga sering mendapatkan perlakuan kejam dari kota dan kei. Bahkan kota dan kei terkadang menggoreskan benda tajam ketubuh hikaru dan daiki jika kerja mereka tidak beres. Namun daiki selalu mendapatkan perlindungan dari hikaru.

========== ☼ ☼ ☼ ==========

Wednesday, You’re Still Not Here…

            Semua telah berkumpul dimeja makan. Namun, hikaru dan daiki belum kunjung datang. Sementara kota tak akan memulai makan malam jika anggota didalam rumahnya tidak lengkap.

“cepat hubungi mereka berdua” kota menyuruh kei untuk menghubungi hikaru dan daiki.
“ah…lagi-lagi mereka membuat onar” ucap seorang anak laki-laki yang tinggi.
“mereka kan selalu kerja lama otosan. Sulah lah tak usah di kasih ampun lagi mereka” anak bertubuh besar menambahinya.
“yuto, keito… jaga bicaramu. Apa kalian yakin kerja kalian sudah beres??” kei yang mendengar langsung menyambar.

            Nakajima Yuto anak berusia 11 tahun dan Okamoto Keito anak berusia 13 tahun adalah musuh dari hikaru dan daiki. Mereka berdua sangat licik bahkan jika di depan kota dan kei mereka bisa berkata bohong. Namun kei selalu mengetahui apa mereka bohong atau tidak. Kota dan kei selalu dipanggil otosan oleh semua anak-anak yang mereka asuh.

“tapi kenyataannya memang gitu kei otosan. Mereka tak pernah benar jika kerja” yuto sinis atas pembelaan kei.
“benar otosan apa yang di ucapkan yuto” keito terus menyambung.
“tutup mulutmu jika tidak akan ku beri hukuman pada kalian berdua” kota kehabisan kesabaran.

Tak lama setelah pembicaraan itu selesai hikaru dan daiki datang.

“hountoni gomenasai~” hikaru dan daiki membungkukan separuh dari tubuhnya.
“dari mana saja kalian? Cepat bersihkan tubuh kalian lalu makan” ucap kota dengan nada datar.
“ha’I~” mereka berdua bergegas masuk  kekamar.
“kei…..” kota berbisik pada kei agar aine disuruh turun dan ikut makan.

Inoo kei pergi meninggalkan ruang makan dan membuat seisi meja makan (yuto dan keito berbisik-bisik) sedikit ribut.

“ada apa kota otosan??” yuto sedikit bingung.
“sudah tenang saja”
“bagaimana aku mau tenang, cacing di perut ku sudah meronta-ronta” ucap keito.

Hikaru dan daiki keluar dari kamar dan duduk di bangku tempat mereka biasa duduk.

“sudah kalian semua makan saja duluan”
“ada apa otosan??” daiki yang baru saja datang dibuatnya bingung.
“siapa yang otosan tunggu??” hikaru pun ikut dibuatnya bingung.

Pada akhirnya tak ada yang makan karena yabu belum menyentuh makanannya sementara inoo belum juga datang.

“ada apa si??” yuto mulai kesal.
“lihat itu….” Hikaru menunjuk seorang gadis kecil yang digendong oleh inoo.
“EHHHH????” yuto, keito, hikaru dan daiki kaget.
“siapa dia??” tanya daiki
“otosan siapa anak itu??” yuto menambahkan
“astaga, siapa yang membewanya kesini??” ucap keito.
Hikaru hanya geleng-geleng kepala.
“Bodoh kalian” kota memukul kepala daiki dan yuto yang dekat dengan dirinya.
“namanya Aine Kanazawa” inoo memperkenalkan anak itu kepada yang lainnya.
“daiki, pindah kau. Ayok aine kita makan” kota mengambil alih gendongan dari tangan inoo ke tangannya dan di dudukkannya aine tepat di samping bangkunya.

Semuanya makan dengan tenang namun aine tak menyentuh sedikitpun makanan itu. Aine terus diam dan mengeluarkan air matanya.

“sudah kubilang kan kota, bawa dia ketempat lain. Dia terlalu cengeng untuk disini” inoo sedikit kesal karena aine hanya menangis saja.
“sudahlah aine ini masih baru dengan kita” ucap yabu kepada inoo “aine mau makan apa??” yabu berusaha mengambil hati aine.
“aine mau mama tuan… antarkan aine ke mama… aine mohon….” Aine menangis semakin keres.

Yabu mulai kesal karena aine. Aine diangkatnya dari bangku dan diseretnya keluar dari ruang makan. Semua mengikuti langkah yabu.

“tuan….ampun…… aku Cuma ingin mama….” Aine tak henti meronta-ronta.

Yabu membanting tubuh mungil itu dan tangan aine mengenai ujung bangku yang terbuat dari kayu.

“Itaiii~” gadis itu teriak sangat kencang.
Yabu masuk kembali keruang makan seperti tidak terjadi apa-apa.
“urus anak itu…” inoo mendorong hikaru ke arah aine.
“anak itu terlalu cengeng….” Ucap yuto.
Keito, yuto dan daiki masuk kembali kedalam ruang makan.

========== ☼ ☼ ☼ ==========

Neither in The Morning, Nor Leter…

            hikaru mengangkat tubuh mungil itu masuk kedalam kamarnya. Hikaru hanya diam mendengar rintihan aine.
“maafkan aku. Aku tidak bisa membantumu. Kamu harus jadi anak yang baik ya….” Hikaru berbisik pada aine.
“aku mau mama… aku mau ketemu niichan… niichan… tolong aku…” aine tak henti merintih dan merintih.
Hikaru memutuskan untuk menemani tidur aine karena keadaan aine tidak memungkinkan untuk ditinggal sendiri.

Thursday, is Also Empty…

            Anak laki-laki itu keluar dari rumahnya dan segera menelphone polisi. Namun setelah polisi datang anak laki-laki itu tidak menunjukan dirinya kepada kepolisian. Anak itu berjalan searah angin berhembus seakan dia ingin dibawanya terbang sesuatu negri indah dibalik awan.
“aku harus menemukan aine” desah anak itu.

========== ☼ ☼ ☼ ==========

10 Tahun kemudian…..

“niichan ayok cepat….. nanti ketahuan….” Seorang gadis remaja teriak dari mobil yang di kendarainya.
“injak remnya perlahan…. Sudah sering ku ajari kamu kan aine….” Hikaru berlari-lari mengejar mobil yang di kendarai aine.
“hahaha. Aine lupa mungkin” daiki terus mengejek hikaru yang berlari-lari mengejar mobil.
Hikaru akhirnya dapat naik kemobil tersebut. Dengan wajah lelah dan banyak keringat.
“sudah sering ku bilang injak remnya tapi jangan di injak gasnya” ucap hikaru sambil memukul kepala aine.
“gomen niichan…”
daiki hanya tertawa melihatnya.


To Be Continue…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar