Senin, 18 Juli 2011

'MY FIRST LOVE' ONE SHOOT POV 2

Carakter ::
-         Yani Arioka
-         Ryosuke Yamada
-         Hanami suzuki : Hanamori
Point Of View :: kali ini aku buat ada 4 part.
1.      POV Author
2.      POV Yani Arioka
3.      POV Ryosuke Yamada
4.      POV Author

Song :: Just So You Know

~POV YANI ARIOKA~

aku berjalan dengan rasa tak ada gairah. Entah apa yang aku pikirkan saat ini.

“Tadaima~” ucap ku sambil membuka sepatu.
“Okaerii~” jawab mama dari dapur.
“aku lapar” ucap ku berjalan menuju lemari pendingin.
“dari tadi siang yuya menelphonemu. Coba kau hubungi, mungkin penting”
“eh? Ada apa? Nanti malam ku telephone dia deh” ucapku menggampangkan dan naik kelantai atas.

Aku letakkan tubuhku di kasur yang sangat empuk untuk menghilangkan segala rasa lelahku saat ini.
Aku benar-benar tak berani jujur pada ryosuke dengan apa yang akan tejadi. Bahkan pada yuto sekali pun aku tak berani cerita.
Padahal 2 bulan lalu papa sudah bilang akan pindah tugas dan kami sekeluarga akan ikut. Tapi kenapa aku tak berani jujur tentang hal ini.

            Malam semakin larut, aku harus menghubungi yuya malam ini juga. Ku raih handphone ku dari dalam tas sekolahku.

-1 message-

ku buka pesan itu yang ternyata dari ryosuke ‘aku mau jalan dengan yuri, yuto dan aoi. Kamu mau ikut?
aku langsung menghapusnya dan tak membalas pesan itu.

Ku tekan nomer yang ingin ku tuju saat ini.

“moshi-moshi yuya-kun. Nande?” ucapku.
“un~ aku segera kesana” aku menjawab.
“jyaa~” aku menutup telephone itu.

Aku keluar dari kamarku dan segera menemui yuya namun seperti biasa daiki tak mempermudah langkahku.

“ayolah niichan, aku hanya ingin bertemu dengannya”
“aduh, sudah berapa kali ku bilang jangan menemui dia lagi”
“ah sudah lah… ini urusan ku” ucap ku meninggalkan pergi daki.

“Mama, aku pergi ya…”
“mau kemana??”
“bertemu dengan yuya”

aku bergegas keluar dari rumah dan ku lihat yuya sudah menunggu didepan rumahku.

“gomen, menunggu lama kah?” Tanyaku.
“tidak… malam ini kau terlihat beda” ucapnya dengan senyum.
“hahaha. Apa yang beda?” Tanya ku menggodanya.

Wajah yuya berubah menjadi merah.

“ne yuya-kun, mau kemana kita?”
“entahlah, bagaimana jika berjalan-jalan saja?”
“un~ daijyoubu…”

kami berjalan menyusuri jalan demi jalan dan rumah demi rumah.
‘gomen~ne ryochan, yuto, yuri dan aoi… aku benar-benar tak bisa jujur pada kalian semua’ pikir ku dalam hati.

“yachan…”
“un~” aku menatapnya.
“aku dengan dari otosan bahwa papa mu dipindah kerjakan ya?”
“iya… 5 tahun… bukan waktu yang sebentar ya? Hahaha” aku menutupi kesedihan ku.
“apa kau akan meninggalakan semua disini? Termaksud….”
“iya, semua… termaksud ryosuke” aku mencela pembicaraan yuya.
“apa kau yakin?” Tanya yuya sedikit tak percaya.
“sudah lah yuya… tak apa… ini semua sudah keputusan papa agar kami semua ikut pindah”
“ne yanichan mau minum coffe?” yuya mengalihkan pembicaraan kami.

Yuya berjalan menuju sebuah café dan aku menunggu sambil duduk manis di sebuah taman.
Daiki sangat tidak suka dengan yuya. Padahal dulu mereka adalah teman dekat. Entah apa yang terjadi pada mereka berdua tempo dulu sehingga membuat mereka bertengkar dan daiki sangat membencinya.

Ku lihat yuya kembali dengan membawa 2 gelas coffe di tangannya.

“yanichan… aku melihat teman-teman mu di dalam” ucap yuya sambil memeberikan  coffe yang dia pegang kepada ku.
Aku hanya mengangguk.
“apa kamu tak mau menemuinya? Aoi ada didalam juga”
“yuya… aku mau pulang. Jya~” ucap ku bangkit dari duduk kemudian berlari meninggalkan yuya.

Aku berlari sekuat tenaga dengan air berlinangan di kedua pipiku.
Aku menenangkan diriku sejenak di depan rumah sebelum masuk kedalam rumah.

“Tadaima~” ucapku dengan senyum kemudian berlari memasuki kamarku.

3 bulan kemudian~
“daiki, tolong antarkan ini kerumah ryosuke” pintaku sambil menyodorkan sebuah tas agak besar kearah daiki.
“tidak mau… itu urusan mu” ucap daiki sambil terus mengemasi barang-barangnya.
“yuka neechan…”
“ah…tidak… urusan ku masih banyak” selanya sebelum aku melanjutkan bicaraku.
“baik lah~” ucapku bangun dari duduk.
“mama, aku mau kerummah ryochan ya…”
“untuk apa? Semua barang mu sudah siap kah?”
“sudah hampir semua. Aku mau mengembalikan ini pada ryosuke”
“jangan lama-lama ya…”
“un~” aku bergegas keluar dari rumah dan menuju rumah ryosuke.

Hati ku berderup kencang. Tangan ku mulai basah dengan keringat. Aku mencoba menekan bell rumah ryosuke. Seseorang membukanya dan ryosuke keluar dari rumahnya.

“ayok masuk~” ajak ryosuke.
“tak usah… aku hanya ingin memberikan kamu ini” ucap ku memberikan tas yang dibawanya.
“apa ini?” wajah ryosuke berubah seketika.
“anoo… itu semua punya mu yang dulu sering kau pinjamkan ke aku”
“kenapa dikembalikan? Kamu sudah punya semua ya??” Tanya ryosuke jail.
“gak…”
“lalu kenapa?” ryosuke benar-benar bingung.
Aku menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.
“ada apa yachan??” ryosuke kembali bertanya.
“RYOCHAN DAISUKI” ucapku dengan lantang kemudian membalikan tubuhku dan berlari pulang dengan sangat cepat.

aku berlari sangat kencang menuju rumah.

“tadaima~”
“Okaerii”
“yani, apa kamu sudah membereskan semuanya?”
“un~ sudah niichan” ucapku sambil duduk dan ikut membantu daiki.
“lalu ryosuke sudah kau beri tahu?”
“daichan… aku mohon… jangan kasih tahu dia”
“kenapa?”
“aku tak mau dia terluka”
“tapi bukan kah dengan seperti ini kau sudah melukainya?”
“iya niichan aku tahu”
“lebih baik kau cepat memberi tahukannya” yuka menambahkan.
“tapi neechan, aku benar- benar tak sanggup berkata jujur. Biarlah ini semua berjalan seperti air yang mengalir” aku kembali meneteskan air mata.

           Hari semakin larut semua barang ku telah dikirim tadi sore. Kamarku kosong tak berbentuk, hanya sebuah bingkai foto dan sebuah buku diary yang menemani tidurku. Perlahan ku buka buku diary ku dari halaman pertama.

13 Juli 2006
aku bertemu dengan semua teman baru dikelasku. Namun aku benar-benar kaget saat melihat yang duduk dibelakangku. Aku mulai menyukainya sejak hari ini.
Diary, tau gak hari ini aku jalan ketoko buku bersamanya. Padahal hari ini kami baru pertama kenal. Namanya ryosuke. J

Aku tertawa melihat tulisan itu.

06 Desember 2006
            Diary, tau gak ternyata dia juga suka dengan ku. Namun aku tak bisa berharap banyak padanya. Maklum dia adalah salah satu anak yang dikagumi perempuan disekolah, bisa dekat dengan dia saja sudah sebuah kebahagiaan untukku. Hehehe. Libura telah tiba… tak bisa melihat senyum dari dia untuk waktu lama.

Aku membalik halaman selanjutnya dengan cepat.

01 Februari 2007
            Diary, hari ini aku jadian dengan dia. Thanks kamisama~ J

Aku tertawa geli mengingat kejadian hari itu. Dan berbgegas membalik kehalaman yang lebih jauh.

13 September 2007
            Diary, kami sudah selesai sampai disini. Tak ada kecocokan diantara kami. Sekarang aku akan berjalan sendiri tanpa dia disampingku.

12 November 2008
            Dairy, sekarang dia pindah untuk mengikuti pertukaran pelajar. Setelah setahun aku dan dia pisah tapi kenapa hati ini masih milik dia???

Aku meneteskan air mata ku saat membacanya.

07 Maret 2009
            Aku, yuto, yuri, dan aoi menyusun rencana untuk menyambut kembali kedatangan ryosuke. Aku sedikit guguphari ini. Karena setelah lama tak jumpa aku akan kembali bertemu dengannya.

Aku kembali tersenyum mengingat kejadian itu.

30 Mei 2009
            Percaya atau tidak ternyata sahabatku aoi sangat mencintai ryosuke. Namun apa yang harus ku perbuat saat ini. Aku baru mengetahui sekarang padahal aoi sudah sangat lama menyukai ryosuke bahkan sebelum aku kenal dengan ryosuke. Aku benar-benar tak tahu.

02 Juni 2009
            aku semakin tak percaya bahwa ryosuke mengajak aku balikan. Namun apa yang bisa ku lakukan. Yang ku ketahui saat ini adalah aoi sahabat ku menyukai ryosuke. Dan aku tak bisa melakukan apa-apa. Maaf kan aku ryosuke karena tidak bisa menjawab pertanyaanmu.

28 Agustus 2010
            aku mendapat kabar dari papa bahwa aku akan pindah ke New York. Itu berita yang sangat menyedihkan dan menyenangkan untukku. Tapi aku tak bisajujur pada semua sahabat ku akan berita ini.

01 Januari 2011
            Sudah 2 tahun aku berusaha melupakan dia dari hati ku, namun tak kunjung bisa. Bagaimana bisa melupakannya aku sudah setiap waktu selalu bersamanya. Bahkan aku tak bisa jujur pada semua sahabatku akan kepindahanku dan kejujuran hatiku saat ini.

03 Februari 2011
            hari ini adalah ujian kelulusan. Semoga aku dan sahabat-sahabatku di beri kemudahan.

10 Maret 2011
            hari ini hari kelulusan dan semakin dekat aku untuk meninggalkan semuanya. Termaksud ryosuke, yuya, yuto, aoi dan yuri.

“sudah banyak rupanya kenangan kita” rintih ku.
Aku meraih bolpoint dari meja dan mulai ku ukir kembali di buku ini.

27 Juni 2011
            Entah mengapa selalu ada yang ketinggalan? Perasaan hati yang tek pernah puas mengapa? Didalam hati ku sedang tak menentu. Sadarilah perasaan ku ini.
The day that I met you. The day that I was close to you. The day that we held hands. The day that I loved you. The day that I spoke to you. The day that you listened to my heart.
            Mengapa hati ini masih merindukan mu? Mengapa hati ini masih milik mu?bisakah ku buang rasa ini?

Aku kembali menangis dalam senyum ku. Ku tutup buku itu dan ku pejamkan mata ku.

            Pagi hari telah tiba. Aku bergegas menyiapkan keperluanku hari ini. Karena ku tahu perjalanan sangat panjang.

“daiki, yuka, yani ayok bergegas jangan buat papa menunggu lama”
“iya ma… yani yang lama… bukan aku” sahut daiki.
“ih~ kau ini menyalahkan orang saja” aku membela diri.
“sudah lah, kalian tak bisa tenang sedikit ya” yuka sedikit marah karena tingkah kami.

Aku turun menemui mama yang sudah siap di depan rumah.
“daiki dan yuka?” Tanya mama.
“masih sibuk ku rasa” jawab ku naik ke dalam mobil.

Aku melihat dari arah jalanan depan namun tak nampak sesosok orang yang ku tunggu saat ini.
Kami berangkat menuju bandara pagi ini. Walau penerbangan pukul 10 namun kami harus sampai bandara sekirat pukul 7.
Kami menuju terminal penerbangan luar negeri dan aku mengambil posisi duduk dengan nyaman di samping yuka.

Tak hentinya aku melihat kearah luar dengan pandangan penuh harapan.

“yani, daijyoubu?” Tanya mama yang bingung melihatku.
“daijyoubu ma…” ucapku sedikit lirih.

Waktu menunjukan pukul 09.49 kurang dan kami harus segera masuk kedalam kabin. Aku masih menatap jam ditanganku.

“masih menunggu ryosuke?” Tanya yuka.
“tidak…” jawab ku singkat.
“hahaha. Sudahlah jujur saja” daiki lagi-lagi meledekku.
“ayok anak-anak…” ucap mama memanggil kami.
“Ha’I~” jawab kami serentak kemudian aku berlari dan merangkul tangan mama.

Pesawat kami terbang tepat waktu tanpa ada kendala sedikitpun. Aku hanya bisa melihat bandara yang semakin lama semakin tidak terlihat lagi.

~~~~~~~~~~~

5 tahun kemudian~

Hari ini adalah hari pertama ku menginjak tanah ini. Namun aku sekarang tinggal di apartement bukan dirumahku yang dahulu.
Aku telah menyusun janji bertemu dengan ryosuke, yuri, yuto dan aoi sore ini. Aku sangat senang karena akan bertemu dengan sahabat lamaku.

“apa kamu mau ikut dengan ku hari ini?” ucap ku kepada seorang laki-laki yang sedang asik membaca.
“bukan kah kamu ingin jumpa dengan semua sahabat lamamu?”
“iya… kamu akan ku kenalkan nanti pada mereka” ucap ku dengan senyum tipis.
“apa tak akan mengganggu mu?”
“kalau kamu yang ikut tak akan mengganggu tapi kalau aku pasti dianggapnya mengganggu” daiki menyela pembicaraan ku.
“uh~ sudah pasti jika kau yang ikut pasti mengganggu ku” aku menjawab dengan nada keras.

            Sore telah tiba, aku bergegas mempercepat waktu agar tidak telat. Kami berdua berjalan menuju sebuah café dimana dulu aku dan sahabat-sahabatku sering bersama menghabiskan waktu.

“itu mereka…” ucapku sambil menunjuk kearah pojok dari café ini.
Laki-laki ini hanya tersenyum kearahku.

“wah… yani…” ucap yuri bangun dari duduknya.
“sudah 5 tahun kamu tampak beda” yuto menyanjung ku.
“aku dan yuto sudah jadian loh yachan…” aoi memamerkan berita itu pada ku.
“hounto??” Tanya ku kaget.
“un~” yuto menjawab.

Kami berdua duduk tepat di hadapan mereka bertiga.

“kemana ryosuke?” Tanya ku penasaran.
“sedang menjemput temannya” jawab chinen.

Aku kembali tersenyum dan menatap seorang laki-laki disampingku.

“aku ingin ke toilet ya” ucapnya.
Aku mengangguk.
“kamu tambah tinggi yuto”
“iya, setiap hari ku beri dia bamboo. Hahaha” aoi menjelaskan.
“yuri, kemana kekasih mu??” Tanya ku meledeknya.
“sedang sibuk kuliah”

seseorang yang ku kenal masuk kedalam café dan berjalan mendekati kami semua.

“Ryosuke~” ucap ku dengan senyum dan bangkit dari duduk.
“yanichan~” dia membalas senyum ku.

Dia kembali dari toilet dan duduk di sampingku.

“kenalkan ini Keito Okamoto kekasih ku” ucapku kenarik tangan keito agar bangun dari duduknya.
“keito okamoto desu~” dia memperkenalkan dirinya.
“hi… yamada ryosuke desu. Ini tunangan ku Hanami Suzuki”
“Hanami Suzuki desu~” ucap gadis yang ada di hadapanku.
“hey kalian berempat ayok kembali duduk dan makan” ajak yuri.

Kami berempat pun duduk dan kembali berbincang banyak hal.

“bagaimana kamu bisa bertemu dengan yanichan?” yuri membuka topik.
“papa yanichan adalah rekan kerja dari otosan ku” jawab keito singkat.
“wah… jadi karena tidak sengaja ya” aoi menambahkan.
“bagaimana denganmu hanamichan?” tiba-tiba saja mulutku bertanya seperti itu.
“dia senior ku di club vocal” jawab hanami.
“iya, ryosuke ini punya suara bagus rupanya” ucap yuto yang sedari tadi asik dengan serangganya.

Tak terasa perbincangan kami terus berjalan dengan ramainya.

‘Dan yang ku sadari 1 hal bahwa sesungguhnya cinta ini benar-benar bukan milik aku dan ryosuke’ batin ku.

Aku kembali menatap seorang laki-laki di sampingku dan aku meraih tangannya yang sedang asik memegang gagang cangkir kemudian menggenggam erat tangannya. Dan aku ingin menunjukan kepada sahabat-sahabatku bahwa aku bisa.

            Pandanganku kualihkan pada seseorang yang ada dihadapan ku saat ini tanpa melepaskan genggamanku dari kekasihku. Dia adalah masa laluku. Dan tak akan lagi aku mengingatnya dan mengharapkannya, karena dia adalah sahabatku untuk selamanya.


The End~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar