Senin, 18 Juli 2011

The Only Star 3

Title :: The Only Star
Character ::
- Aine Kanazawa
- All Member HSJ
Song :: Some Day
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

I Never don’t Miss YOU

            Hikaru dan daiki terus menggunakan pistol mereka masing-masing untuk menembak para musuh yang ada di hadapan mereka.

“cepat pergi…” teriak salah satu dari mereka.
“aku tidak akan membiarkan mu sendirian…”
“tapi lihat lukamu… harus segera diobati…” ucap salah satu dari mereka sambil terus menembak-nembakan kearah lawan.
“pergi ke pesisir pantai, aku akan menemuimu disana. Lawan orang itu dan pakailah motornya”

Salah satu dari mereka pergi menggunakan motor dan tetap di ikuti oleh para lawan. Dia berasil bersembunyi dan menyelamatkan diri. Sekarang hanya tinggal menunggu. Matahari telah kembali bersinar dengan terangnya.

“baka” seseorang mengagetkan tidurnya.
“hikachan, kau baik-baik saja??”
“lihat lukamu daiki. Sini…..” hikaru merebok baju bagian atas daiki dan mengeluarkan peluru yang hampir lima jam ada ditubuh daiki.
“gomen….”
“sudah jangan berisik kau….”

2 jam telah berlalu. Sekarang tepat pukul 8 pagi, hikaru tidak tega membangunkan daiki yang sedang tertidur dengan nyenyaknya.

DORR…DORR…DORR…
Suara tembakan itu kembali terdengar dan daiki terbangun dari tidurnya.

“sekarang pergilah daiki…. Biar aku yang menangani…”
“aku tak bisa….”
“cepat pergi… temui aine di bandara jam 10”

Hikaru menaiki mobil dan daiki menaiki motor. Mereka berdua terus kejar-kejaran dengan para musuh mereka. Daiki berjalan ke arah jalan umum. Sementara hikaru berjalan ke pinggir pantai. Terjadi kejar-kejaran yang sangat menegangkan. Daiki membalikan arah ke pinggir pantai. Tidak dapat diduga mobil yang di kendarai hikaru tertabrak dan melompat kedalam pantai. Mobil yang dikendarai hikaru meledak. Daiki hanya bisa diam dan menghentikan laju motonya.

========== ☼ ☼ ☼ ==========

The day that I Met You

            Aine terus menunggu dengan perasaan gelisah dan tak karuan. Tak hentinya dia melihat jam ditangannya yang menunjukan waktu hampir jam 10.
“kemana mereka??” aine mulai panic.

Matanya tak dialihkan kemana pun. Hanya ke satu pusat yaitu pintu utama bandara. Aine tersenyum karena melihat daiki sudah datang. Namunnn….

“kemana hikaru niichan??” ucap aine sambil berlari kearah daiki “ada apa dengan mu?? Kenapa tubuhmu penuh dengan darah?? Kemana hikaru??” aine tak berhenti bertanya.
Daiki memeluk aine dengan erat, matanya tak sanggup menahan air mata yang ingin turun.
“daiki, jawab aku…… kemana hikaru??” aine terus menggoyang-goyangkan tubuh daiki.
Daiki tak menjawab semua pertanyaan aine.
“daiki…. Kumohon…” aine terus menangis.
Daiki kembali menarik tubuh aine dalam pelukannya dan membawa aine menuju pesawat. Aine duduk dalam diam dan kesedihan. Daiki tak sanggup melihat aine yang terus menangis dan terdiam.

-Pikiran aine ::
Aku sangat sayang terhadap hikaru. Aku ingat pertama kali tangan halusnya menyentuhku dengan penuh kasih sayang itu 10 tahun lalu. Bahkan dia tidak mengenalku sebelumnya.
Aku ingat waktu dia mengambilkan makan untukku saat aku dihukum kei dan kota otosan karena aku tidak mau mencuri.
Aku ingat saat dia memberikanku kemanjaan dan semua kasih sayang yang dia miliki untuk ku.

Aine tak hentinya menangis dan menangis. Daiki membelai kepalanya dan meletakan kepala aine kebahunya dan aine menangis sejadi-jadinya.

========== ☼ ☼ ☼ ==========

The day that I was close to you

“sudah ku bilang jangan lukai mereka. Kenapa kau masih saja melukainya??” seorang laki laki mengagetkan yuya.
“aku benar-benar tidak tahu. Tiba-tiba saja mobil anak buahku menabraknya”
“aku benar-benar kehabisan akal”

Yuya dan kawannya terus memikirkan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Kerena apa yang mereka rencanakan gagal begitu saja karena kesalahan anak buah yuya.

========== ☼ ☼ ☼ ==========

The day that we held hands

            Yabu dan Inoo semakin yakin ingin menjodohkan aine dengan anak laki-laki dari yabu. Walau 1 hal yang mereka masih belum diketahui dimanakah oniichan dari aine kanazawa?? Tapi hal ini tak menutup kemungkinan akan munculnya anak itu.

“jadi bagaimana menurutmu? Apa kamu suka aine?” inoo bertanya pada anak yang sedang sibuk membaca buku.
“dia anak yang baik dan juga ramah. Iya aku suka dengan dia.”
“yokatta ne… kami akan segera urus pertunangan kalian.” Yabu bangun dari duduknya dan mengambil handphonenya.
“eh yuri, apa kamu benar-benar menyukai dia??” inoo kembali meyakinkan anak itu.
“tenang saja ojisan, aku serius. Dia begitu cantik jadi kenapa aku tidak mau” yuri menutup bukunya dan berjalan kearah jendela.
“’jadi apa kamu mau memutuskan hubunganmu dengan semua kekasih mu?” inoo mulai meledek yuri.
“tenang saja ojisan. Semua kekasihku akan ku putusi semua” yuri bicara dengan nada pasti.
“baiklah” ucap inoo sambil menghela nafas.

========== ☼ ☼ ☼ ==========

The day that I Loved You

3 hari kemudian…

            Daiki dan aine pergi berbelanja di toko. Aine pergi mengambil keperluan sementara daiki mendorong terolly.
“aku harap setelah ini kita tidak akan mencuri lagi” ucap aine dengan wajah sedih.
“iya, kita akan hidup normal. Percaya padaku” daiki meyakinkan aine.
“aku akan kembali kerumah dan akan menemukan ryo niichan”
“aku akan terus mendampingimu aine” ucap daiki sambil memegang tangan aine.
“apa kau tidak ingin jumpa dengan keluargamu dai?”
“siapa yang tidak mau… aku sangat mau tapi aku rasa itu hal yang tidak mungkin”
“gomen daiki”

Aine dan daiki kembali pergi kehotel tempat dia menginap untuk bersiap kembali ke jepang setelah liburan yang singkat dan menyedihkan.

“aine, apa kamu sudah siap?”
“iya, sebentar lagi”

Daiki terus duduk sambil menatap langit hawai yang begitu cerah. Daiki kembali tersenyum.

========== ☼ ☼ ☼ ==========

The Day that I Spoke to you

            Aine dan daiki sampai di jepang. Mereka mempercepat langkahnya menuju rumah karena aine sudah tidak sabar bertemu dengan keluaganya.

“come-on daichan….” Aine menarik tangan daiki agar segera masuk rumah.
“sudah ku bilang jangan bicara bahasa asing kepadaku” daiki menggrutu.

Aine melihat inoo yang sedang duduk di dekat perapian.

“OTOSANNN” aine berteriak sambil berlari kea rah kei.
“ah… anak manis ini sudah pulang rupanya” inoo memeluk aine dengan penuh kasih sayang.

“yosh~ daiki. Ku rasa kau benar-benar sudah jadian dengan aine” yuto tiba-tiba muncul dari belakang daiki.
“tidakkk~”

Daiki berjalan mendekati aine dan inoo.

“aine, acara pertunangan mu dengan yuri akan segera kami laksanakan” terdengar suara kota otosan dari dapur.
“WHAT??” daiki dan yuto kaget.
“ada apa kalian ??” kei bingung.
“otosan… ini terlalu cepat” ucap aine sambil meletakan tubuhnya di sofa.
“kalau begitu langsung menikah saja??”
“KOTA. Jangan macam-macam” inoo kesal.
“tidak, aine tidak akan bertunangan dengan yuri” daiki yang dari tadi diam angkat bicara dan membuat aine, inoo, & yabu kaget.
“ada apa dengan mu??” Tanya yabu dengan nada kesal.
“ano….” Daiki diam sesaat.
“cepat bicara” keito mendesaknya.
“aku suka aine”
“APA??” kali ini daiki membuat inoo dan yabu kaget.
Aine hanya terdiam mendengarnya.
“jangan macam-macam kamu. Aine itu adik mu” kota kesal.
“aku serius. Aine itu bukan adik kandungku jadi gak masalah kan? Aku tak peduli. Aku tetap tidak setuju” ucap daiki sambil berjalan kearah aine dan menggenggam tangannya.
“daiki….” Desah aine.
“urus aine sekarang kei”

Daiki dan aine dipisahkan secara paksa. Aine di bawa masuk ke dalam kamarnya dan di kunci oleh kei dari luar. Sementara daiki di hukum cambuk kakinya oleh kota. Namun hukuman itu tidak mengubah pikiran daiki untuk tidak mencintai aine.

 ========== ☼ ☼ ☼ ==========

To Be Continue… 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar