My First FanVid~
di ambil dari PV 2NB...
hanya ada 2 Part~
wajib di comment yang kena tag~ hahahahaha
Pairing :: Chinen yuri x Kawashima Umika
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seorang gadis berdiri tepat di depan rel kereta bawah tanah. Melewati semua kereta yang lewat dihadapannya. Sebuah kereta kembali berhenti dihadapannya namun dia tak beranjak dari tempat dia berdiri saat ini.
“huaaa~ telat lagi…” ucap seorang laki-laki berlari mendekati kereta dan mendapatkan keretanya sudah berjalan menjauh dari hadapannya.
Gadis itu pergi meninggalkan tempat dia berhenti tadi, berjalan menekuk wajahnya melewati laki-laki itu. Laki laki itu menatap gadis itu dan terus melihat gadis itu hingga tak terlihat lagi punggungnya.
~ ~ ~
Seperti hari hari biasanya, gadis itu bekerja di sebuah café kacil di pusat kota. Gadis itu membersihkan semua peralatan dapur yang sudah terpakai hari itu. Dia mencuci dengan pikiran melayang-layang entah dimana.
‘aku menunggu kedatanganmu setiap waktu, tapi kamu tak kunjung datang’ pikir gadis itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari ini café tempat gadis itu bekerja sangat ramai sekali. Pengunjung yang datang membuat gadis itu terlihat sangat kerepotan. Namun wajah sedihnya tak pernah terlepas.
2 orang pengunjung masuk kedalam café dan langsung disambut meriah oleh semua teman-temannya yang telah menunggu mereka.
“woi ayok duduk” panggil semua temannya.
Laki-laki itu terdiam dan melihat seorang gadis yang berjalan tepat dihadapannya saat ini. Gadis itu berjalan kearah depan pintu. Laki-laki itu terus mengamatinya dan sedikit berpikir.
‘gadis itu yang ada di stasiun kereta tempo hari ya?’ pikir laki-laki itu.
Laki-laki itu berjalan mendekati teman-temannya dan segera duduk. Pandangannya tak dihilangkan dari gadis itu. Gadis itu membersihkan meja dengan cepat. Kemudian laki-laki itu mulai ikut bicara dengan teman-temannya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Keesokan harinya laki-laki itu pergi ke café kemarin tempat dia bertemu gadis itu untuk kedua kalinya. Dia berjalan mengendap-ngendap mendekati café itu, berharap tak ada yang melihatnya saat itu. Dia mengintip dari kejauhan jendela café dan mendapatkan orang yang dia cari ada didalam. Dia memastikan agar gadis itu tidak melihat kearahnya dan saat waktunya pas, laki-laki itu mendekati kaca jendela kemudian menempelkan sebuah lollipop dikaca café itu dan segera meninggalkan café itu.
Senja telah tiba. Gadis itu membersihkan café dan menyapu depan café. Namun pandangan gadis itu sedikit mengganjal pada kaca. Di dekati dan diambilnya lollipop yang menempel dikaca itu. Dia tersenyum dan melihat sekelilingnya berharap menemukan orang yang meletakan lollipop itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Esok harinya laki-laki itu kembali ke café itu dan berharap melihat orang yang dia cari. Di tempelkan matanya kedekat kaca, namun hasilnya nihil. Dia memutuskan menempelkan lollipop itu lagi kemudian meninggalkan café itu. Namun belum melangkah terlalu jauh, dia kembali dan mengabil lollipop yang sudah ia tempel.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari berikutnya, dia kembali datang ke café itu. Dan melihat sang gadis sedang asik mengerjakan sesuatu. Dia bergegas menempel lollipop itu dan sedikit mengamati gadis itu.
Gadis itu berjalan mendekati cangkir coffe yang berada sedikit jauh dari tempat dia berdiri saat ini dan merasakan bahwa ada seseorang yang mengamatinya. Namun saat dia melihat kearah kaca dan berusaha mengejarnya tak ada siapa-siapa hanya sebuah lollipop lagi yang menempel di kaca. Gadis itu mengambil lollipop yang tertempel dan menatap lollipop dengan senyum.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari berikutnya, laki-laki itu kembali datang ke café. Namun saat melihat kedalam café, orang yang dia cari tidak ada. Dia kembali menempelkan sebuah lollipop di kaca dengan raut wajah yang sedikit kecewa. Tanpa disadari laki-laki itu, gadis yang dia cari sudah berada disampingnya dan saat laki-laki itu ingin pergi dari café, dia terkaget melihat gadis yang sudah ada dihadapannya.
“apa yang kamu lakukan?” Tanya gadis itu.
“anoo…itu…” gugup laki-laki itu.
“Kawashima Umika desu” gadis itu memperkenalkan dirinya.
Laki-laki itu tersenyum “Chinen Yuri desu”
Hari itu adalah perkenalan mereka untuk pertama kalinya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari pertama mereka bersama Chinen mengajak Umika pergi bersama teman-temannya kesebuah taman kecil dipinggiran kota.
Chinen mengajak Umika berlari menerobos semua teman-temannya dan berdiri dipinggiran tangga taman untuk melihat pemandangan.
“lihat pasangan baru itu” ucap seorang teman Chinen yang melihat tingkah mereka berdua.
Semua teman-temannya hanya tersenyum melihatnya.
Mereka berdua bercerita banyak hal sambil memakan lollipop.
“bagaimana jika kita main Sembunyi Temu?” Tanya seorang teman Chinen.
“wah… ide mu bagus juga Yama… ayok kita main”
Semua langsung berlari untuk bersembunyi karena yang akan mencari adalah Yamada.
Chinen dan Umika pergi bersembunyi bersama di sebuah semak-semak. Dan berjalan sedikit jauh kemudian mereka menemukan sebuah bangku dan duduklah mereka disana.
Mereka saling diam satu sama lain dan saling menatap.
Kemudian mereka saling berciuman.
“wah…Chinen…” seseorang berteriak dan menghentikan ciuman antara Chinen dan Umika saat itu.
“hey… apa yang kalian lakukan??” ucap Chinen melihat 4 orang temannya sudah berdiri dibelakang mereka.
Dengan rasa malu Umika berlari meninggalkan tempat itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari ini adalah hari Ulang Tahun Umika. Perayaan kecil dari Chinen dan teman-temannya.
“Happy Birthday To You~ Happy Birthday To You~ Happy Birthday To You~ Happy Birthday To You~ Happy Birthday To You~ Happy Birthday To You~” semua bernyanyi.
Umika meniup lilin-lilin yang ada di kuenya dan suara terompet kecil serta taburan kertas warna-warni menjatuhinya.
Chinen melakukan keisengannya lagi, dia menyolek cream dari kue dan mencoret cream itu ke hidung Umika. Chinen kembali mencolek cream kemudian memakannya. Dia tak memikirkan apa yang terjadi oleh Umika. Umika terus membersihkan cream yang menempel menggunakan tangannya dengan raut wajah yang kesal. Chinen menatap Umika dan memberikan sebuah lollipop pada Umika dan Umika sangat senang saat melihat lollipop itu kemudian ia kembali tersenyum.
Malam harinya mereka semua pergi untuk bermain kembang api bersama. Suara sahut menyaut antara kembang api yang satu dan yang lainnya terdengar ramai.
Setelah selesai mereka berpesta soda.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Siang itu Umika dan Chinen duduk di pinggir danau. Seperti biasa mereka berdua makan lollipop sambil berbincang.
“ne…Chinen, kenapa kamu sangat suka lollipop?” Umika bertanya.
“Lollipop??”
“Un~”
“karena lollipop itu manis. Dan manisnya melebihi apapun…”
Chinen terus bercerita tentang lollipop dan Umika terus memandangnya. Tak lama setelah Chinen berhenti bercerita Umika menyandarkan kepalanya di bahu Chinen.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari ini adalah tanggal 13 bulan Agustus tepat hari ke 100 Umika dan Chinen bersama. Mereka telah berjanji bertemu sore ini.
Umika segera bergegas menyelesaikan pekerjaannya di café. Dia sedikit berdandan untuk hari ini. Umika melihat jam ditangannya dan bergegas pergi ketempat dimana mereka janjian sore itu.
10 menit…
30 menit…
1 jam…
2 jam…
Chinen tak kunjung datang sore itu.
Umika sangat kecewa karena kejadian hari itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Esok harinya Umika kembali bekerja dengan ketidak semangatannya. Hampir seharian ini dia terlihat murung. Dia menghempaskan tubuhnya di sebuah bangku dan menekuk mukanya.
Seseorang masuk kedalam café dan mengamati Umika yang sedang beredih saat itu. Umika yang menyadari langsung mengangkat wajahnya dan melihat seseorang itu. Umika bangun dari duduknya bejalan dengan pelan mendekati orang itu dan kemudian berlari dan langsung memeluknya.
“Chinen~” rintihnya.
Chinen begitu kaget saat Umika memeluknya. Dia hanya terdiam dan berusaha membalas pelukan dari Umika dengan perlahan.
Setelah pulang kerja Chinen pergi bersama Umika malam itu juga. Umika mencoba memegang tangan Chinen, namun Chinen menggaruk-garuk kepalanya menggunakan tangan yang baru sedikit tersentuh oleh tangan Umika. Kemudian mereka kembali berjalan dan wajah Umika kembali sedih. Chinen yang melihatnya perlahan merangkul bahu Umika. Umika tekaget dan melihat tangan Chinen sudah berada dibahunya saat ini, Umika tersenyum sambil menatap Chinen dan Chinen membalas senyum itu.
Mereka berdua pergi untuk makan malam di sebuah MiniMart.
“Kamu makan pakai tangan kanan??” Tanya Umika sedikit heran.
Chinen yang kaget akan pertanyaan Umika.
“iya… aku belajar dengan tangan kanan…” kemudian Chinen tak melanjutkan bicaranya, raut wajahnya berubah.
Umika sedikit berpikir…
-FlashBack-
Disebuah MiniMart Chinen dan Umika makan siang.
“Kamu makan pakai tangan kiri??”
“eh?? Iya… kotor ya??” Chinen kembali bertanya.
“tidak juga…”
“aku sudah terbiasa pakai tangan kiri… gomen…”
“daijyoubu… hahaha”
Umika kembali menatap Chinen.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Umika dan Chinen kembali kencan disebuah jembatan kecil di tengah kota. Chinen hari ini kembali telat datang.
“Gomen aku telan” ucapnya sambil menatap langit.
Umika tak menjawab.
“pemandangannya bagus ya?” ucap Chinen sambil menatap gadis disampingnya.
Masih tak ada jawban darinya.
“hey… kenapa dengan dirimu??” Chinen kembali bertanya sambil merangkul Umika.
Namun Umika melepaskan rangkulan itu dan membuat Chinen kaget.
“ada apa denganmu?”
“dulu waktu aku Ulang Tahun, saat aku marah dengan mu. Kamu memberiku lollipop”
“eh??” Chinen bingung dengan perkataan Umika.
“kemana Chinen??” Tanya Umika.
Chinen hanya diam dan mengingat sebuah kejadian tragis.
“KEMANA CHINEN??? KAMU BUKAN CHINEN…” Umika berteriak.
Chinen begitu kaget dan tubuhnya menjadi lemah seketika.
TBC~
di ambil dari PV 2NB...
hanya ada 2 Part~
wajib di comment yang kena tag~ hahahahaha
Pairing :: Chinen yuri x Kawashima Umika
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seorang gadis berdiri tepat di depan rel kereta bawah tanah. Melewati semua kereta yang lewat dihadapannya. Sebuah kereta kembali berhenti dihadapannya namun dia tak beranjak dari tempat dia berdiri saat ini.
“huaaa~ telat lagi…” ucap seorang laki-laki berlari mendekati kereta dan mendapatkan keretanya sudah berjalan menjauh dari hadapannya.
Gadis itu pergi meninggalkan tempat dia berhenti tadi, berjalan menekuk wajahnya melewati laki-laki itu. Laki laki itu menatap gadis itu dan terus melihat gadis itu hingga tak terlihat lagi punggungnya.
~ ~ ~
Seperti hari hari biasanya, gadis itu bekerja di sebuah café kacil di pusat kota. Gadis itu membersihkan semua peralatan dapur yang sudah terpakai hari itu. Dia mencuci dengan pikiran melayang-layang entah dimana.
‘aku menunggu kedatanganmu setiap waktu, tapi kamu tak kunjung datang’ pikir gadis itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari ini café tempat gadis itu bekerja sangat ramai sekali. Pengunjung yang datang membuat gadis itu terlihat sangat kerepotan. Namun wajah sedihnya tak pernah terlepas.
2 orang pengunjung masuk kedalam café dan langsung disambut meriah oleh semua teman-temannya yang telah menunggu mereka.
“woi ayok duduk” panggil semua temannya.
Laki-laki itu terdiam dan melihat seorang gadis yang berjalan tepat dihadapannya saat ini. Gadis itu berjalan kearah depan pintu. Laki-laki itu terus mengamatinya dan sedikit berpikir.
‘gadis itu yang ada di stasiun kereta tempo hari ya?’ pikir laki-laki itu.
Laki-laki itu berjalan mendekati teman-temannya dan segera duduk. Pandangannya tak dihilangkan dari gadis itu. Gadis itu membersihkan meja dengan cepat. Kemudian laki-laki itu mulai ikut bicara dengan teman-temannya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Keesokan harinya laki-laki itu pergi ke café kemarin tempat dia bertemu gadis itu untuk kedua kalinya. Dia berjalan mengendap-ngendap mendekati café itu, berharap tak ada yang melihatnya saat itu. Dia mengintip dari kejauhan jendela café dan mendapatkan orang yang dia cari ada didalam. Dia memastikan agar gadis itu tidak melihat kearahnya dan saat waktunya pas, laki-laki itu mendekati kaca jendela kemudian menempelkan sebuah lollipop dikaca café itu dan segera meninggalkan café itu.
Senja telah tiba. Gadis itu membersihkan café dan menyapu depan café. Namun pandangan gadis itu sedikit mengganjal pada kaca. Di dekati dan diambilnya lollipop yang menempel dikaca itu. Dia tersenyum dan melihat sekelilingnya berharap menemukan orang yang meletakan lollipop itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Esok harinya laki-laki itu kembali ke café itu dan berharap melihat orang yang dia cari. Di tempelkan matanya kedekat kaca, namun hasilnya nihil. Dia memutuskan menempelkan lollipop itu lagi kemudian meninggalkan café itu. Namun belum melangkah terlalu jauh, dia kembali dan mengabil lollipop yang sudah ia tempel.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari berikutnya, dia kembali datang ke café itu. Dan melihat sang gadis sedang asik mengerjakan sesuatu. Dia bergegas menempel lollipop itu dan sedikit mengamati gadis itu.
Gadis itu berjalan mendekati cangkir coffe yang berada sedikit jauh dari tempat dia berdiri saat ini dan merasakan bahwa ada seseorang yang mengamatinya. Namun saat dia melihat kearah kaca dan berusaha mengejarnya tak ada siapa-siapa hanya sebuah lollipop lagi yang menempel di kaca. Gadis itu mengambil lollipop yang tertempel dan menatap lollipop dengan senyum.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari berikutnya, laki-laki itu kembali datang ke café. Namun saat melihat kedalam café, orang yang dia cari tidak ada. Dia kembali menempelkan sebuah lollipop di kaca dengan raut wajah yang sedikit kecewa. Tanpa disadari laki-laki itu, gadis yang dia cari sudah berada disampingnya dan saat laki-laki itu ingin pergi dari café, dia terkaget melihat gadis yang sudah ada dihadapannya.
“apa yang kamu lakukan?” Tanya gadis itu.
“anoo…itu…” gugup laki-laki itu.
“Kawashima Umika desu” gadis itu memperkenalkan dirinya.
Laki-laki itu tersenyum “Chinen Yuri desu”
Hari itu adalah perkenalan mereka untuk pertama kalinya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari pertama mereka bersama Chinen mengajak Umika pergi bersama teman-temannya kesebuah taman kecil dipinggiran kota.
Chinen mengajak Umika berlari menerobos semua teman-temannya dan berdiri dipinggiran tangga taman untuk melihat pemandangan.
“lihat pasangan baru itu” ucap seorang teman Chinen yang melihat tingkah mereka berdua.
Semua teman-temannya hanya tersenyum melihatnya.
Mereka berdua bercerita banyak hal sambil memakan lollipop.
“bagaimana jika kita main Sembunyi Temu?” Tanya seorang teman Chinen.
“wah… ide mu bagus juga Yama… ayok kita main”
Semua langsung berlari untuk bersembunyi karena yang akan mencari adalah Yamada.
Chinen dan Umika pergi bersembunyi bersama di sebuah semak-semak. Dan berjalan sedikit jauh kemudian mereka menemukan sebuah bangku dan duduklah mereka disana.
Mereka saling diam satu sama lain dan saling menatap.
Kemudian mereka saling berciuman.
“wah…Chinen…” seseorang berteriak dan menghentikan ciuman antara Chinen dan Umika saat itu.
“hey… apa yang kalian lakukan??” ucap Chinen melihat 4 orang temannya sudah berdiri dibelakang mereka.
Dengan rasa malu Umika berlari meninggalkan tempat itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari ini adalah hari Ulang Tahun Umika. Perayaan kecil dari Chinen dan teman-temannya.
“Happy Birthday To You~ Happy Birthday To You~ Happy Birthday To You~ Happy Birthday To You~ Happy Birthday To You~ Happy Birthday To You~” semua bernyanyi.
Umika meniup lilin-lilin yang ada di kuenya dan suara terompet kecil serta taburan kertas warna-warni menjatuhinya.
Chinen melakukan keisengannya lagi, dia menyolek cream dari kue dan mencoret cream itu ke hidung Umika. Chinen kembali mencolek cream kemudian memakannya. Dia tak memikirkan apa yang terjadi oleh Umika. Umika terus membersihkan cream yang menempel menggunakan tangannya dengan raut wajah yang kesal. Chinen menatap Umika dan memberikan sebuah lollipop pada Umika dan Umika sangat senang saat melihat lollipop itu kemudian ia kembali tersenyum.
Malam harinya mereka semua pergi untuk bermain kembang api bersama. Suara sahut menyaut antara kembang api yang satu dan yang lainnya terdengar ramai.
Setelah selesai mereka berpesta soda.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Siang itu Umika dan Chinen duduk di pinggir danau. Seperti biasa mereka berdua makan lollipop sambil berbincang.
“ne…Chinen, kenapa kamu sangat suka lollipop?” Umika bertanya.
“Lollipop??”
“Un~”
“karena lollipop itu manis. Dan manisnya melebihi apapun…”
Chinen terus bercerita tentang lollipop dan Umika terus memandangnya. Tak lama setelah Chinen berhenti bercerita Umika menyandarkan kepalanya di bahu Chinen.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari ini adalah tanggal 13 bulan Agustus tepat hari ke 100 Umika dan Chinen bersama. Mereka telah berjanji bertemu sore ini.
Umika segera bergegas menyelesaikan pekerjaannya di café. Dia sedikit berdandan untuk hari ini. Umika melihat jam ditangannya dan bergegas pergi ketempat dimana mereka janjian sore itu.
10 menit…
30 menit…
1 jam…
2 jam…
Chinen tak kunjung datang sore itu.
Umika sangat kecewa karena kejadian hari itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Esok harinya Umika kembali bekerja dengan ketidak semangatannya. Hampir seharian ini dia terlihat murung. Dia menghempaskan tubuhnya di sebuah bangku dan menekuk mukanya.
Seseorang masuk kedalam café dan mengamati Umika yang sedang beredih saat itu. Umika yang menyadari langsung mengangkat wajahnya dan melihat seseorang itu. Umika bangun dari duduknya bejalan dengan pelan mendekati orang itu dan kemudian berlari dan langsung memeluknya.
“Chinen~” rintihnya.
Chinen begitu kaget saat Umika memeluknya. Dia hanya terdiam dan berusaha membalas pelukan dari Umika dengan perlahan.
Setelah pulang kerja Chinen pergi bersama Umika malam itu juga. Umika mencoba memegang tangan Chinen, namun Chinen menggaruk-garuk kepalanya menggunakan tangan yang baru sedikit tersentuh oleh tangan Umika. Kemudian mereka kembali berjalan dan wajah Umika kembali sedih. Chinen yang melihatnya perlahan merangkul bahu Umika. Umika tekaget dan melihat tangan Chinen sudah berada dibahunya saat ini, Umika tersenyum sambil menatap Chinen dan Chinen membalas senyum itu.
Mereka berdua pergi untuk makan malam di sebuah MiniMart.
“Kamu makan pakai tangan kanan??” Tanya Umika sedikit heran.
Chinen yang kaget akan pertanyaan Umika.
“iya… aku belajar dengan tangan kanan…” kemudian Chinen tak melanjutkan bicaranya, raut wajahnya berubah.
Umika sedikit berpikir…
-FlashBack-
Disebuah MiniMart Chinen dan Umika makan siang.
“Kamu makan pakai tangan kiri??”
“eh?? Iya… kotor ya??” Chinen kembali bertanya.
“tidak juga…”
“aku sudah terbiasa pakai tangan kiri… gomen…”
“daijyoubu… hahaha”
Umika kembali menatap Chinen.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Umika dan Chinen kembali kencan disebuah jembatan kecil di tengah kota. Chinen hari ini kembali telat datang.
“Gomen aku telan” ucapnya sambil menatap langit.
Umika tak menjawab.
“pemandangannya bagus ya?” ucap Chinen sambil menatap gadis disampingnya.
Masih tak ada jawban darinya.
“hey… kenapa dengan dirimu??” Chinen kembali bertanya sambil merangkul Umika.
Namun Umika melepaskan rangkulan itu dan membuat Chinen kaget.
“ada apa denganmu?”
“dulu waktu aku Ulang Tahun, saat aku marah dengan mu. Kamu memberiku lollipop”
“eh??” Chinen bingung dengan perkataan Umika.
“kemana Chinen??” Tanya Umika.
Chinen hanya diam dan mengingat sebuah kejadian tragis.
“KEMANA CHINEN??? KAMU BUKAN CHINEN…” Umika berteriak.
Chinen begitu kaget dan tubuhnya menjadi lemah seketika.
TBC~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar